tag:blogger.com,1999:blog-4869596139178945012024-03-12T18:54:57.713-07:00uhibbuki fillahaminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.comBlogger145125tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-14622732851757001502011-06-25T05:36:00.000-07:002011-06-25T05:37:34.510-07:00♥ Bersama Menjadi Bidadari Dunia ♥<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; "><span class="Apple-style-span" >Surat Terbuka Untuk Kaum Muslimah<br /><br />Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu. J<span class="text_exposed_show" style="display: inline; ">ika engkau tidak berusaha menjadi seperti Fathimah, mengapa engkau berharap bisa mendampingi pemuda seperti Ali ? Jika engkau tidak berusaha shalih seperti Rasulullah shalaAllahu ‘alaihi wassalam, mengapa engkau berharap mendapatkan wanita seperti ‘Aisyah ? Berharap memang tak salah. Seorang pencuri sah – sah saja berharap anaknya tidak tumbuh menjadi pencuri. Ada salah satu saudara kita yang malas diajak sholat jama’ah ke masjid, malas mendatangi majelis ilmu malah menghabiskan waktu dalam hal yang sia-sia. Bahkan ada juga yang kurang menjaga pergaulannya, merasa bebas berhubungan dengan lawan jenis. Namun, mereka tidak akan menikah kecuali dengan istri/suami yang shalih/ah dan pandai dalam din. Mereka mendambakan suami/istri yang tidak pernah bergaul bebas dengan lawan jenis. Mereka menginginkan istri yang suci bagai bidadari turun dari surga.<br /><br />Sebagaimana pula saudari-saudari kita, mereka yang menginginkan suami yang selembut Abu Bakar, yang setegas `Umar Ibnul Khoththob, yang sekaya `Utsman Ibnul Affan, atau setangkas `Ali ibnu Abi Thalib. Namun anehnya, bagi saudari-saudari kita tersebut, tidak ada usaha untuk memperbaiki diri semisal meniru kebijaksanaan Khadijah , kepandaian ‘Aisyah, ketangguhan Fathimah, atau keikhlasan Sumayyah.<br /><br />Begitu juga dengan saudara kita para ikhwan yang menginginkan istri sepandai para istri nabi, sebagus akhlaq muslimah di zaman Rasul, namun dalam dirinya tidak ada usaha untuk lebih shalih, lebih pandai, dan lebih menuju akhirat.<br /><br />Memang berharap itu tidak salah. Seorang pencuri sah – sah saja berharap anaknya tidak tumbuh menjadi pencuri, namun apakah jika anak tersebut tumbuh menjadi ‘ulama misalnya, apakah mampu membebaskan bapaknya dari hukuman penjara ? Apakah suami yang shalih dan istri yang shalihah bisa menyelamatkan kita dari Naar jika kita sendiri tidak berusaha menjauhi Naar ?<br /><br />“ Allah telah menjadikan istri nabi Nuh dan istri nabi Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya dibawah pengawasan dua hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya) `masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk` (neraka) “ (QS. At Tahrim : 10)<br /><br />“ Dan Allah menjadikan istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata ` Ya Rabbi, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim “ (QS. At Tahrim :11)<br /><br />“ (Dan ingatlah) Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan dalam rahimnya sebagaian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan kitab-kitabNya dan dia termasuk orang-orang yang ta’at” (QS. At Tahrim : 12)<br /><br />Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu<br /><br />(Ditulis oleh ID: Ummu `Ibaadurrahmaan)</span></span></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-892641848701691182011-05-29T07:05:00.000-07:002011-05-29T07:07:28.622-07:00Melakar Cinta Allah Melalui Sahabat<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span" ><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Kau tahu apa itu makna <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">uhibbuki fillah</em>?" tanya seorang sahabat kepada saya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Mencintaimu kerana Allah," Ringkas jawapan saya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Kelihatan tidak senang duduk sahabat dengan jawapan saya. Riak muka tidak puas hati lagaknya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Memanglah, itu <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">direct translate</em>. Tak semua orang faham erti itu sebenarnya. Cuma mengungkap tetapi tidak sampai jauh ke dasar hati, kerana itu setiap perkara yang dilakukan pasti ada kurangnya, hingga kadang-kadang boleh menjadi cemburu dalam berukhwah. Manusia sebegini masih keliru sebenarnya," luah sahabat dengan air muka penuh kekesalan.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Terhenti seketika kerja yang saya sedang lakukan. Berfikir tentang kata-kata sahabat sebentar tadi.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Cemburu dalam berukhwah? Saya setuju, bahkan ada yang masih tidak mampu mentafsir erti<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">uhibuki fillah</em> itu sendiri. Keliru itu benar. Realitinya kerana fitrah berkasih yang terlampau. Rasa menyayangi yang terlampau hingga ada istilah 'dia milik aku' sahaja. Astaghfirullahal azzim, mohon dijauhkan perasaan sebegini," memandang sahabat dengan penuh pengertian.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Benar, ini kisah realiti. Sebenarnya ramai yang masih keliru dengan perasaan sendiri. Fitrah manusia memang mahu menyayangi dan disayangi, tetapi berpadalah dalam berkasih dan sayang hingga timbul perasaan ingin memiliki. Mengikut ilmu psikologi, inilah yang dinamakan<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">innate motive</em>.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Maknanya jangan berkasih sayang lah?</strong></p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Tidak.. bukan itu yang saya maksudkan. Berkasih sayang itu perlu, tetapi berpada dan kawallah diri. Berukhwah kerana Allah semata-mata. Jadi takkan timbul isu 'dia milik aku'.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Tidak Cemburu</strong></span></p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Orang-orang yang beriman tidak akan rasa cemburu apabila sahabat menjalin ukhwah dengan sahabat lain. Isilah hati dan nurani dengan jalan Allah kerana ukhwah ini terjadi atas kehendak Allah. Jika ada timbul rasa cemburu, muhasabah kembali kerana sungguh itu adalah bisikan syaitan yang cuba menghasut dan menggugat ukhwah yang dibina.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Siapa kita untuk memiliki? Tiada apa-apa di dunia ini adalah milik kita. Sahabat? Bukan milik kita. Justeru kenapa mahu cemburu apabila orang lain mendampingi?</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Firman Allah s.w.t : "Sesungguhnya mukmin itu bersaudara." (al-Hujuraat: 10)</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dari firman ini telah jelas bahawa semua muslim itu adalah bersaudara. Tiada yang tertinggal. Kita memerlukan antara satu sama lain. Seharusnya kita perlu belajar menyayangi setiap sahabat yang berada di sekeliling kita.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dalam Islam sudah diajar tentang ithar (melebihkan orang lain) yakni tahap ukhwah yang paling tinggi manakala berlapang dada adalah tahap ukhwah yang paling rendah.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Tapi dalam apa jua keadaan, kita harus sedar tentang makna basitah (kesederhanaan). Bila sudah sayang terlebih, segala benda jadi lain. Justeru itulah kita perlu bersederhana. Kalau mahu sayangi semua, bukan memilih-milih pula.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Nasihat ini jelas untuk saya dan semua yang mempunyai sahabat. Mungkin ini sudah terjadi atau bakal terjadi. Makanya saya mahu mengingatkan dahulu sebelum terkena pada diri sendiri atau yang lain juga.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Uhibbuki fillah, best friend</em>, teman sejati atau apa-apa sahaja akan menjadi retorik semata-mata jika setiap perhubungan itu tidak di dasari dengan iman dan takwa. Usah tertipu dengan mainan perasaan sendiri. Perbetulkan niat kembali jika masih ada cemburu di hati.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Layanan Istimewa Untuk Semua Sahabat</strong></span></p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sayugia saya mahu mengingatkan kalian tentang kisah Rasulullah SAW dalam bersahabat.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Adakah para sahabat yang lain merasa cemburu dengan Abu Bakr apabila Rasulullah SAW mengatakan Abu Bakr adalah teman baiknya. Saidina Umar, Uthman, Ali dan sebagainya tidak cemburu melihat persahabatan itu kerana Rasulullah SAW melayan para sahabat yang lain juga dengan istimewa. Inilah yang perlu kita contohi bersama.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Jika kita mampu untuk memberi hadiah, belanja kawan, sentiasa saling mengingat, membantu dia, bertanya khabar kepada kawan yang seorang; beri layanan istimewa dan memasak untuk kawan seorang, kenapa tidak kepada kawan yang lain kita lakukan sebegitu rupa? Adakah Islam mengajar kita untuk membanding beza darjat?</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda:</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Janganlah saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling memutuskan hubungan dan janganlah sebagian kamu menyerobot transaksi sebagian yang lain, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya, membiarkannnya (tidak memberikan pertolongan kepadanya), mendustainya dan tidak boleh menghinakannya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Taqwa itu berada di sini (beliau menunjukkan dadanya tiga kali). Cukuplah seorang (muslim) dianggap (melakukan) kejahatan karena melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Jadi, mari kita tajdidkan (memperbetulkan) niat kita dan banyakkan muhasabah. Mungkin selama ini kita berukhwah bukan kerana Allah tetapi atas dasar lain.. peribadi ke, minat yang sama ke, perasaan ingin memiliki ke..</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Mari koreksi diri.. mari istighfar berulang-ulang kali..</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Ada tak orang rasa cemburu dengan kita. Mereka rasa takut untuk rapat sebab kita berkawan baik?" tanya sahabat lagi.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Wallahua'lam, jika ada yang berfikiran sebegitu, mesti ada silap dia dan silap kita juga. Dalam ukhwah ini kita membina ithar tetapi kita perlukan juga basitah," tuntas saya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Moga ini dapat menjadi renungan untuk para sahabat di luar sana. Sungguh mungkin ini juga bakal terjadi pada saya dan anda, kita tidak tahu. Jadi persiapkan diri dan bermuhasabah kembali.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Marilah kita menjalin ukhwah kerana Allah..</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Untuk sahabat-sahabat saya di luar sana.. <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">uhibbuki fillah</em>.. harap ukhwah ini hingga ke jannah hendaknya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Ya Allah,peliharalah ukhwah kami ini. Moga tiada hasad yang menyelirat jauh di hati yang tersirat..</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Di jalan Allah,<br />Persahabatan ini bukan milikku dan bukan jua milikmu,<br />Persahabatan ini adalah perancangan daripada Allah yang mengetahui segala rahsia,<br />Kerana DIA lah aku mengenalimu dan kerana DIA jua telah menetapkan ukhwah itu,<br />Pasti terukir 1001 kenangan dan kasih sayang,<br />Semuanya kerana Allah,<br />Sungguh,<br />Bukan kerana selain daripada-Nya..</p></span></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-78792762419498857312011-05-27T08:08:00.000-07:002011-05-27T08:09:38.039-07:00Membuka Kunci Yang Pertama<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span" ><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Usai menelaah buku, aku terfikir akan beberapa perkara. Kehidupan manusia dan alam ini cukup misteri. Sungguh banyak benda yang tidak kita ketahui. Cuma hairan juga bila melihat ramai manusia yang menyombongkan diri.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Teringat akan kupasan menarik dari buku Mukmin Profesional. Al-Quran itu kitab suci, tapi mengapa ada cerita manusia yang paling keji?</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dalamnya ada kisah Firaun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Dalamnya ada kisah kaum Nabi Lut yang mengamalkan homoseksual. Dalamnya ada kisah kaum Nabi Nuh yang menyembah berhala.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Harta Qarun</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Jawapannya? Cari sendiri =)</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Kali ini aku ingin berkongsi akan satu rahsia yang baru kufahami seketika tadi. Sudah lama kita tuturkan perkataannya namun baru sekarang aku mengerti maksudnya.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Kata Mr.X:</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Untuk berjaya kita mesti berupaya MENGAWAL diri kita"</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Untuk berjaya kita mesti berupaya MENGAWAL diri kita"</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Untuk berjaya kita mesti berupaya MENGAWAL diri kita"</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Tiga kali diulang. Perkataan MENGAWAL ditekankan.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Ingat KAWAL, bukannya menukar atau mengubah diri...tapi MENGAWAL diri"</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Keupayaan seseorang untuk mengawal diri merupakan satu kunci yang cukup penting untuk menguasai diri. Orang yang tidak mampu mengawal diri akan jatuh ke dua hujung yang melampau.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Tambah Mr.X,<br />"Self-control is the key to self-mastery"</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dua komponen perlu diaktifkan untuk mengawal diri:<br />1. Pemikiran<br />2. Perbuatan</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Pemikiran di sini merujuk kepada suara dari dalam diri kita. Suara hati dengan kata lain. Suara hati yang TEKAD ingin belajar bersungguh-sungguh perlu digabungkan dengan USAHA yakni perbuatan belajar bersungguh.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sekiranya kita dapat mendisiplinkan diri untuk konsisten mengawal pemikiran dan perbuatan kita, maka kita akan dapat mengawal diri kita.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Bila kita dapat mengawal diri kita, maka kita sudah mula membuka kunci yang pertama!</p></span></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-59545250395879401082011-05-26T07:32:00.001-07:002011-05-26T07:37:41.921-07:00Hati Manusia Beriman<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span"><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah. <strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">(Surah Al-Anfal 8: Ayat 2)</strong></p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Orang yang beriman akan sentiasa bersama orang yang benar-benar mentaati Allah. Mereka tidak akan suka untuk bersama dengan golongan yang menderhakai Allah, apatah lagi yang merendah-rendahkan agama. Firman Allah SWT: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar". <strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">(Surah at-Taubah: 119)</strong></p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Mereka tidak akan bersama golongan yang bid'ah yang berfahaman dengan ideologi-ideologi baru atau ajaran sesat, apatah yang menghina agama mereka. Firman Allah SWT: "Dan sungguh Allah telah turunkan kepada kamu di dalam Al Quran bahawa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diengkari dan dipermain-mainkan, maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sehingga mereka bercakap perkara yang lain. Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam (neraka) Jahannam".<strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "> (Surah an-Nisa': 140)</strong></p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Mereka juga tidak akan bersama dengan golongan yang jelas-jelas melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT. Jabir r.a. menyatakan bahawa Nabi s.a.w. bersabda:</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلاَ يَجْلِسْ عَلَى مَائِدَةٍ يُدَارُ عَلَيْهَا الْخَمْرُ.</p><p style="margin-top: 15px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 12px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Ertinya: "Dan sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka janganlah dia duduk pada hidangan yang dihidangkan arak". Hadis riwayat Tirmizi dan al-Hakim, dan beliau menganggapnya sohih mengikut syarat Imam Muslim dan diakui az-Zahabi.</em></p></span></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-87150934014333086962011-03-30T04:08:00.000-07:002011-03-30T04:09:26.304-07:00Bukan Permata Biasa<span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; ">Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu' berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.<br /><br />Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.<br /><br />Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta'jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.<br /><br />Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa 'Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama'a bainakuma fii khairin' mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. <span class="fullpost" style="display: inline; ">Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.<br /><br />Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.<br /><br />Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangun mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.<br /><br />Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah 'ala kulli halin. "Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban."<br /><br />Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. "Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku." Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.<br /><br />Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, "Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini." Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta'ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.<br /><br />Sang suami menuturkan, "Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu'annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku."<br /><br />Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur'an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.<br /><br />Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.<br /><br />Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.<br /><br />Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.<br /><br />Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da'i besar di kota Madinah.<br /><br />Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan "bukan permata biasa". (Ummu Asyrof dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)<br /><br />Diambil dan </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; ">diketik ulang oleh Redaksi dari: Majalah Elfata edisi 08 volume 07 tahun 2007</span></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-14168531970262393382011-03-28T07:09:00.000-07:002011-03-28T07:10:03.320-07:00Untukmu Wanita<div>Salam sesuci titis qatrunnada</div><div>buat gadis seindah penghulu syurga</div><div>yang maharnya iman & taqwa</div><div>lalu dihias harum tulusnya cinta..</div><div>Buatmu permaisuri ratu hatiku doakan untaian mutiara solehah,</div><div>moga dirimu sentiasa terpelihara di bawah naungan kasihNya...</div><div><br /></div><div>Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgahsana </div><div>Tapi ia berkuasa menjaga diri dan nama </div><div>Tiada siapa yang akan boleh merampasnya </div><div>Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri.. </div><div><br /></div><div>Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama </div><div>Dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya </div><div>Wahai puteriku sayang kau bunga terpelihara </div><div>Mahligai syurga itulah tempatnya...</div><div><br /></div><div>Lembut mu tak bererti kau mudah dijual beli </div><div>Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti </div><div>Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan </div><div>Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati ..</div><div><br /></div><div>Disebalik bersih wajah mu disebalik tabir diri mu </div><div>Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri </div><div>Itulah sekeping hati yang takut pada ilahi </div><div>Berpegang pada janji mengabdikan diri...</div>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-26088829569408553352011-03-02T20:39:00.000-08:002011-03-02T20:40:48.946-08:00Bagaimana Jika Allah Mencintai Kita?<span class="Apple-style-span" >Lazimnya andai kita mencintai atau merindui seseorang, kita mempunyai keinginan untuk memberitahu orang lain. Seboleh-bolehnya biar semua orang tahu bahawa kita sedang mencintainya. Hati merasa bahagia andai perasaan itu dapat dikongsikan bersama.<br /><br />Melalui jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, kita dapat membaca pelbagai luahan mereka yang sedang bercinta. Antaranya:<br /><br />"Saya sayang abang."<br /><br />"Saya rindu ibu."<br /><br />"Saya cinta kamu semua."<br /><br />Agaknya, bagaimana pula jika Allah mencintai seseorang?<br /><br />Dalam satu hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda :<br /><br />"Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: "Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!" Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: "Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai dia." Maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini." (Hadis Riwayat Bukhari)<br /><br />MasyaAllah! Lihatlah cinta Allah..Sungguh luar biasa hebat..<br /><br />Ketika Allah mencintai seseorang, Allah yang Maha Agung tidak cukup dengan hanya mengatakan "Aku cinta si dia!"<br /><br />Tetapi Allah memaklumkan kepada seluruh makhluk-Nya.<br /><br />Apa kata Allah dalam hadis tersebut?<br /><br />"Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!"<br /><br />Maka Jibril pun membuat pengumuman :<br /><br />"Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai dia."<br /><br />Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.<br /><br />Oh Ar-Rahman Ar-Rahim, bahagianya mereka yang benar-benar dicintai Allah. Pasti hidup mereka sentiasa tenang dan diberkati.<br /><br />Bayangkan jika semua pembaca iLuvislam.com disayangi Allah SWT. Pasti dunia ini dipenuhi dengan kebahagiaan.<br /><br />Tidakkah kita mahu menjadi seorang yang benar-benar dicintai Allah?<br /><br />Namun, selama ini, cinta siapa yang kita kejar?</span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-39284442558892447222011-02-25T00:09:00.000-08:002011-02-25T00:11:03.323-08:00Hati dan Akal Bicara Cinta<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="font-size: 11px; line-height: 14px;"><b><div class="mts mts fbGroupDoc fsm fwn fcg" style="margin-top: 5px; font-size: 11px; font-weight: normal; "><div id="id_4d6762c36fd1f0e44091804" class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; "><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Di sebuah pondok usang milik seorang hamba, akal dan hati berbual berkenaan kasih dan cinta..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Assalamualaikum, sahabat.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Waalaikumussalam...</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Apa khabar iman anda?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati terdiam...</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal bertanya sekali lagi.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Apa khabar iman anda?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Kurang sihat mungkin.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Mengapa? </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Aku merindui dia segen<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; ">ap jiwaku...</span></p><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; "><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Dia yang mana, sahabatku?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Kedua dia. Dia yang hakiki, juga dia yang entah kemana akhirnya..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Tidak mengapa, Itukan fitrah manusia.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Tapi rinduku kepadanya kadangkala membuat jiwaku runsing. Fikiranku melayang terbang jauh ke angkasa. Kadangkala ketika beribadah juga aku teringat dia.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Cintamu padanya, juga cintamu padaNya, cinta padaNya kan yang lebih utama.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Tapi... Aku benar cinta dia. Aku benar rindu dia. Aku mencintainya kerana Allah. Kami saling menasihati kepada kebaikan. Aku mahu mengejar syurga bersamanya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Apa makna cinta? </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Kasih dan sayang.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Bagiku cinta itu gila.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Mengapa pula?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Apabila kita mencintai seseorang, kita asyik teringatkan dia. Apa yang dikata jangan, sebaik mungkin kita elakkan. Apa yang diminta, seboleh mungkin kita usaha. Bila ada yang lain mendekati, bergelodak rasa cemburu. Apa kau rasa begitu?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Ya. Begitu yang aku rasa.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Apa kau tahu apa pula ibadah?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Orang kata ibadah itu taat dan patuh.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Ibadah itu juga adalah cinta.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Bagaimana dimaksudkan begitu?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Ibadah itu cinta. Berkasih-kasihan dengan Tuhan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati terdiam lagi...</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Jadi... Apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan wahai akal?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Fikirkan, kalau kau benar mencintai dia kerana Allah, apa kau ada mengadu kepadaNya?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati : Aku puas sudah berdoa. Aku mendoakannya empat puluh kali setiap hari. Siang dan malam! Tegas hati..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Apa kau berdoa kepadaNya hanya kerana apabila kau terasa jauh dengannya? Apa kau hanya melipatgandakan ibadahmu ketika jiwamu rasa tak tenang?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati diam dan tertunduk...</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Bagaimana boleh kau katakan cintamu kerana Allah. Sedangkan kau mengabaikan Dia ketika cintamu dengannya sedang indah bercahaya. Sabarlah wahai hati. Doamu mungkin tidak makbul sekelip mata. Barangkali Allah akan memakbulkannya di lain masa. Barangkali Allah ada hadiah yang lebih berharga untukmu!</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Aliran sungai merah terasa semakin deras mengalir ke kepala...</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akal : Cinta kepada manusia yang gila seperti itu, hanya layak disandarkan kepada Allah. Allah menarik cintamu kerana Allah lebih mencintaimu. Allah merindui doa dan tangisan hambanya. Allah mahu kau kembali mengindahkan cintamu kepadaNya!</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hati mulai menangis... Sepi... Kesal...</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">- Artikel iluvislam.co</p></span></div></div></b></span></span></div>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-43952999259814968142011-01-20T01:14:00.000-08:002011-01-20T01:19:33.057-08:00Pinanglah Daku Kerana Dakwah<div><span class="Apple-style-span" >Perkahwinan Atau Baitul Muslim (BM) merupakan satu urusan besar.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Saya katakan, ianya URUSAN AMAT BESAR.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Saya tanya pada kamu, susah tak nak bina individu muslim?</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Susahkan....?</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Apatah lagi sebuah baitul dakwah (rumah dakwah). Ianya bukan sekadar sebuah akad nikah. Ianya adalah satu wasilah untuk urusan lebih besar dari itu. maka bersedialah dan berfikirlah sewajarnya akan hal ini. Berbicara tentang perkara ini amat berbeza sekali fenomenanya dikalangan ikhwah dan akhawat sendiri.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Berbual dengan suami saya sendiri mengenalkan saya akan kepelbagaian sikap-sikap ikhwah (rakan-rakan seperjuangan) mahupun saya sendiri mengenali banyak kisah-kisah akhawat yang ada.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Lain orang, lain ragam dan ceritanya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Sebelum melangkah, mengambil keputusan dan memasang niat, jadilah perjalanan antum menuju anak tangga seterusnya, perjalanan yang terbaik sekali dari awal, sehinggalah pengakhirnya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Di situ ada barakah, di situ ada kemanisan, di situ ada sebuah cerita yang layak diabadikan untuk dijadikan contoh buat anak-anak kita nanti. Kisah kita takkan sama dengan kisah ibu bapa kita dahulu.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Dakwah di zaman ini berbeza. Sikapnya pun berbeza. Maka penjagaannya begitu juga.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Sikap ikwah dalam menjaga ikhtilat (perhubungan lelaki dan perempuan) ini berbeza sekali. Ada yang sangat menjaga hingga tak memandang perempuan pun (ehem ehem), sehinggalah yang suka memandang akhawat untuk mencari calon pasangannya. Ada yang mahu menunggu hingga umur 30 tahun, mencukupkan keperluan serba serbi barulah nak dibina mahligai rumah tangga ini. Ada yang sedari belasan tahun sudah decide untuk bertunang demi berumah tangga.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Begitu juga naluri seorang akhawat berbeza sekali. Ada juga yang dah bersedia awal. Ada yang belum lagi. Dan saya nampak indahnya ikhwah akhawat ini kerana mereka tak memilih couple sebagai jalan penyelesaian dalam menyelamatkan perasaan. Mereka tetap memilih akad demi menyelamatkan perasaan mereka.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Banyak orang banyak kisahnya. Banyak contoh boleh didapati. Ada yang memberi contoh terbaik. Ada yang amat menjaga segala proses BMnya sehingga semua terkejut saat dia mengumumkan tarikh pernikahannya. Ada juga yang sedikit longgar dalam urusan BMnya. Contact tanpa orang tengah dan sebagainya. Antum lihat, dan tanyalah hati antum apa yang terbaik mahu antum ikuti.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Kerana antum akan menjadi contoh pada anak binaan antum dan anak-anak antum sendiri. Jika antum sendiri longgar, maka longgarlah anak binaan antum. Begitu juga anak-anak antum. Namun jika kita benar menjaga langkah-langkah kita semenjak awal, hingga akhirnya, itu akan menjadi contoh pada anak binaan kita.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Bukan itu sahaja, bagaimana penjagaan hati anda dengan Allah? Takkah anda malu cintamu pada Allah telah tercemar? Sebab ada juga yang bertunang lama, dan akhirnya membuka ruang untuk diri mereka bercouple tanpa disedari, bercinta tanpa sah. Ini adalah suatu virus yang akan melemahkan jiwa seorang akhi dan juga ukhti.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Melamar secara direct</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Ada juga akhwat yang melamar ikhwah secara direct. Walaupun paling ramainya adalah ikhwah sendiri. Ada yang secara sms mahupun email. Saya tersenyum terkadang menerima berita ini. Dan terkadang saya berfikir, takkan naqib ikhwah tersebut ataupun ikhwah lain tak memberikan contoh kepada ikhwah tersebut bahawa; sebelum melamar, rujuk dahulu naqibah akhawat tersebut.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Itu lebih gentleman, dan sejahtera untuk hati ikhwah dan akhawat tersebut.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Akhwat rasa sangat offended bila ikhwah melamar tanpa adanya kehadiran orang tengah. Walau beremel, biarlah ada orang tengah. Jika bersms, biarlah ada orang tengah mengetahuinya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Suka itu penting dalam berbaitul Muslim, walaupun itu bukan satu syarat kerana perasaan itu boleh dibina. Ada yang dah berkenalan terlebih dahulu, ada mengenali lewat program ataupun emel.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Namun untuk memilih calon isteri itu, bukanlah memberi ruang untuk mata kita meliar mencari siapakah calon isteri kita.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Kerana kita berkahwin sendiri untuk menjaga hati kita. Agak ironi dan pelik, jika sebelum kahwin sendiri kita sudah tidak menjaga hati kita dan membenarkan syaitan-syaitan memasuki ruang hati kita.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Kerana itu, walaupun tidaklah semua cerita Baitul Muslim ini indah, namun pada kebanyakannya, jika proses itu dimulakan dengan perbincangan bersama nuqaba, outcomenya pasti indah samada positif mahupun negatif.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Kebanyakan akhwat yang merujuk saya apabila ada ikhwah melamar secara direct, outcomenya pasti sedikit mengecewakan ikhwah tersebut. Samada ditolak bulat-bulat, mahupun akan berlaku masalah di perjalanan.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Indahnya apabila dakwah menjadi sandaran kita.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Ada kata-kata dikalangan ikhwah yang mengatakan bahawa, kalau kahwin dengan akhawat ini, confirm settle agama. So, sekarang kita kena carilah yang comel dan cantik pula.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Saya tergelak juga menerima kenyataan ini, sebab memang sisters sendiri beranggapan begitu. Ada kata-kata mengatakan:</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >' asalkan ikhwah sudah! tak kisahlah siapa pun dia!!'</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Niat untuk kahwin sesama ikhwah akhawat itu sangat bagus. Dan itulah yang lebih utama. Tapi berkahwin ini melibatkan dua pasangan yang ada hati dan perasaan . Bukan nak kahwin dengan benda. Di situ ada nilai-nilai manusiawi. Manusia ada kelemahan - kelemahannya. Tak semua akhwat sama level dalam tarbiyah dan dakwah. Ada yang tak cukup muwasafatnya lagi. Ada yang lebih utama untuk dikahwini lebih dahulu berbanding lain.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Jika kamu letakkan dahulu citarasa diri kamu berbanding dakwah, adakah kamu ini wajar digelar rijal dakwah? Allah akan beri kamu yang terbaik. Jika kamu memilih pasangan kamu kerana Dia.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Sebab itulah nuqaba perlu disantuni dahulu. Ada yang bermasalah dengan nuqaba, maka santunilah orang tengah yang lebih ditsiqahi. Di situ orang tengah akan suba sedaya upaya menjaga ego seorang lelaki mahupun seganya seorang perempuan dalam proses ini. Pengenalan dalam pertunangan berlaku di bwah pandangan mata Allah, bukannya syahwat. Dan insyaallah kamu akan dikurniakan orang yang terbaik buatmu.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Saya tak tahu berapa ramai ikhwah yang baca artikel ini, namun ingin saya katakan pada mereka, pinanglah akhawat (rakan perempuan) kerana dakwah.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Jangan kaburinya dengan perasaan suka mahupun cinta pada sebuah keindahan wanita. Maknanya terkadang terkaburnya niat kita itu menjadikan istikharah kita tak menentu, mahupun kita tergopoh gapah dalam bertindak. Bila kita berkahwin kerana Allah, kita akan menjaga setiap langkah-langkah kita dalam berBM ini termasuk tempoh pertunangan itu sendiri yang banyak mengundang fitnah dalam hati ini.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Tempoh pengenalan sebelum berkahwin itu penting untuk melihat keserasian. Namun berkenalan selepas kahwin itulah terlebih indah serta manis. Setiap saat akan ditunggu demi mempelajari sifat baru pasangan kita.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Jagalah gentlemannya anda dengan tidak bertanya direct pada akhwat. Jangan malu untuk meminta bantuan orang tengah. Anda akan dihormati dan dikagumi oleh mana-mana akhwat pun. Jika mereka menolak, keegoan anda tidak terusik dan anda pasti akan dicarikan akhwat lainnya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Untuk akhwat, keadaan diri kita berbeza. Satu ekstreme, ramai akhwat sudah meniti senja usia, menantikan pinangan ikwah yang mahu meminangnya kerana dakwah. Mungkin umur sudah beranjak, muka sendiri tak berapa comel. Sangat tangkas pula tu dalam dakwah menyebabkan ikhwah sedikit kecut untuk meminang. kita jelas dalam memilih ikhwah sebagai pasangan hidup kita kerana kita mahukan ketenangan hati dan kestabatan di atas jalan dakwah. Namun bagi ikhwah, keadaan mereka berbeza pula.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Jika ada orang soleh meminangmu, jangan menolak dahulu sebelum bersyura dengan orang yang bertanggungjawab ke atasmu (ini jika pinangan itu direct padamu). Walaupun cara itu salah dan tidak menghormati statusmu sebagai akhawat (rakan perempuan), namun di situ ada nilai ukhuwah yang perlu kita santuni pada ikhwah. Ada tarbiyah yang perlu kita ajarkan pada ikhwah dengan cara yang mudah dia terima tanpa merendahkan egonya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Dahulu pernah ikhwah mengatakan akhwat kita ibarat warden penjara. Mereka tak tahu kita bertindak sedemikian kerana kita amat menjaga hati kita dengan Allah. Kita tahu kelembutan kita mesti mencairkan hati para ikhwah. Kerana itu kita tak mahu menjadi bahan fitnah.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Namun seluruh fikrah ini mengajarkan kita untuk berlemah lembut dengan manusia dan juga sentiasa mengajari manusia yang silap dengan cara yang terbaik. Maka bersyuralah. itu kuncinya.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Dan nak tahu something? Jika antunna sendiri berkenan untuk berkahwin dengan seorang ikhwah, jangan segan untuk bertanya naqibahmu. Itu bukan perigi mencari timba. itu usaha untuk menyelamatkan hatimu. Bila adanya orang tengah, takkan terasa segan dan malu. Orang tengah akan memainkan peranannya, walaupun prosesnya lambat.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Tidak semua yang melalui BM ini perfect.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Sepertimana orang yang kahwin selepas couple pun ada masalahnya, ada yang bercerai even. Begitu juga dengan BM. BM ini wasilah untuk kita dapat redha Allah, tapi kita pasti diuji. Fasa pengenalan pada awalnya sukar bagi dua insan yang langsung tidak pernah bercakap dan bertentang mata pun, namun disebalik itu ada kemanisan yang amat sukar diungkapkan.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Ianya amat manis, subhanalllah.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Tetapkan matlamatmu. Biar jelas. Biar terang.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Itulah dia kerana dakwah dahulu. Kerana Allah dan rasulNya dahulu.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Tak semua ikhwah perfect dan tak semua akhwat perfect. Carilah kesempurnaan itu betul-betul pada dakwah, baru yang lainnya. Allah akan cukupkan keperluanmu akhi wa ukhti, jika kamu memilih Allah sebelum yang lainnya insyaallah.</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Jadilah moderate dalam prosesnya</span></div><div><span class="Apple-style-span" ><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" >Alhamdulillah, jika proses BM itu dimudahkan Allah. Berimbanglah. Berbincang itu perlu untuk menetapkan perkara-perkara yang penting di dalam kehidupan rumah tangga. tapi di situ jangan terlalu bermudah-mudahan dan menganggap bahawa tunangan kita itu milik kita dan kita boleh menyintai dia sesuka hati kita. Bila Allah sebagai sandaran, segalanya kelihatan dan dirasai rasional.</span></div>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-40868941494053081282011-01-03T07:26:00.000-08:002011-01-03T07:28:36.733-08:00Mencari Cinta Hakiki Mendamba Redha Ilahi<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; line-height: 19px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "><span style="font-size: 13px; "><span class="Apple-style-span" >Mencari Cinta Hakiki, Mendamba Redha Ilahi</span></span></span><span class="Apple-style-span" ><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Payah benar kurasakan,</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">menelusuri Hari demi hari..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">mencari cinta hakiki,</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">yang mekar di hati insan..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">bukan cinta nafsu namun cinta fitrah insani,</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">yang disalurkan kpd jalan yg suci..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">hanya satu cara..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">melalui satu ikatan yang suci,</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">itulah Pernikahan abadi..</span></span></span><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "></span><span class="Apple-style-span" ><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Kuingini cinta itu hanya d alam pernikahan..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">dan kuyakini, cinta setelah itu</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">adalah cinta yg diredhaiNya..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">kerana itulah syariatNya</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">yang MESTI kita ikuti</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">demi meraih redha ilahi..</span></span></span><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "><span class="Apple-style-span" ><br /></span></span><span class="Apple-style-span" ><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Allahu Rabbi..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">adakah aku dipandang mundur</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">hanya kerana berpegang pada prinsip ini</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">bertegas pd kaum adam</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">agar iman mereka tak luntur</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">dek kelembutan kaum hawa..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Apakah ianya salah?</span></span></span><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "><span class="Apple-style-span" ><br /></span></span><span class="Apple-style-span" ><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Mencari pasangan hidup..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">bagiku bukanlah semudah memetik jari..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">apakah insan bernama wanita,</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">perlu menggunakan semua wataknya untuk memaut hati lelaki??</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Adakah itu jalannya bagi memudahkan cara?</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Sungguh pendapat itu tidak dapat kuterima!</span></span></span><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "><span class="Apple-style-span" ><br /></span></span><span class="Apple-style-span" ><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">wahai insan bernama wanita..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">tetaplah teguh dirimu pada jalanNya</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">memenuhi semua tuntutanNya</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">memagar dirimu dengan malu dan taqwa</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">usah terpesona dengan madah berbunga sang nafsu yg berpuaka</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">kerana Allah dan Rasul ada janjinya</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">buatmu muslimah yang memelihara diri</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">jangan pernah dikau ragu!</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">kerana janjiNya pasti BENAR!</span></span></span><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "><span class="Apple-style-span" ><br /></span></span><span class="Apple-style-span" ><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">allahu Rabbi..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">sabarkanlah hatiku, tabahkanlah jiwaku</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">moga pendirianku tetap teguh padaMu</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">sungguh ku mencari cinta hakiki dan</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Aku mendambakan Kasih dan RedhaMu Tuhan..</span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; ">Agar segalanya indah bersama Tuhan..</span></span></span><span style="font-size: 13px; "><span class="bbc_center" style="text-align: center; display: block; "><span class="Apple-style-span" >Amin3 Ya Rabbal A'lamin...</span></span><div><br /></div></span></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-61415889557955472922010-09-25T23:53:00.000-07:002010-09-25T23:56:23.637-07:00Syaitan Itu Kreatif<div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:130%;"><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span></span><img style="width: 283px; height: 391px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/2641300011_919405020c.jpg" border="0" /><br /></div> <span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><br />Pernah satu ketika saya diminta belajar daripada syaitan oleh seorang yang ulama yang dihormati. Saya terkejut. Benarkah ini?<br /><br />“Belajar tentang kreativiti dan inovasi syaitan menyesatkan manusia,” jelasnya.<br /><br />Saya tersenyum. Ada kebenarannya. Syaitan begitu kreatif mencipta dan mempromosi kejahatan. Ada-ada sahaja cara dan jalannya. Tidak pernah kaku, jarang yang beku. Sentiasa ligat dan cepat. Sentiasa ada pembaharuan. Malangnya, acapkali orang yang memperjuangkan kebenaran…tidak se’dinamik’ dia. Tumpul kreativiti dan beku inovasi. Asyik-asyik yang semacam itu juga.<br /><br />Begitulah. Semoga kisah dialog di bawah boleh dijadikan cabaran untuk minda bagi terus memperjuangkan kebenaran. <strong>Kita mesti lebih kreatif daripada syaitan!</strong><br /><br /><strong>KISAH TIDAK LAMA DULU</strong><br /><br />Bertemu dengannya dahulu merupakan satu penghormatan. Apa tidaknya, dia sudah berubah ke arah kebaikan.<br /><br />“Mengapa tiba-tiba?” tanya saya.<br /><br />“Hidayah bang…” jawabnya si dia pendek.<br /><br />“Bagaimana dengan segalanya?” Risau saya dengan profesyennya.<br /><br />“Allah ada. Allah akan membantu segalanya.”<br /><br />“Syukur,” kata saya perlahan.<br /><br />Setahun kemudian.<br /><br />“Lihat ini..” kata seorang sahabat sambil menghulurkan sekeping gambar.<br /><br />“Betul ke ni?”<br /><br />“Apa kau ingat ini ‘<em>super-impose’</em>?”<br /><br />Saya terdiam. Kaku.<br /><br />“Mana pergi tudungnya?”<br /><br />“Itu..” tuding jari saya kepada tudung merah di atas kepalanya.<br /><br />“Itu tudung?”<br /><br />“Yalah, bertudung tapi tidak menutup aurat.”<br /><br />“Bertutup tapi terbuka, tahupun…” katanya seakan menyindir.<br /><br />Bila kenalan itu pergi, saya tatap sekali lagi gambar yang ditinggalkan. Kasihan saya melihat wajah si dia yang terbaru. Terasa, betapa kekadang hidayah datang dan pergi berselang-seli. Masih terbayang tangisannya tempoh hari, ketika menceritakan bagaimana terbuka pintu hatinya menginsafi dosa-dosa lampau.<br /><br />“Bang saya insaf bang…“<br /><br />Lantas, tanpa sesiapa yang memaksa… dia mengenakan tudungnya. Lengkap, labuh, menutup aurat berpandukan syariat. Tidak jarang, tidak ketat, tidak mengundang fitnah bertandang. Sempurna. Sejuk, mata memandang. Dingin kalbu merasakan. <strong>Betapa hidayah itu singgah tanpa mengira siapa, di mana dan bila?</strong> <strong>Dulu si dia terpilih, sekarang kembali tersisih?<br /></strong><br />Kini tiba-tiba segalanya semacam ‘ditarik’ kembali. Tudungnya makin singkat. Dari mulanya di bawah paras dada, naik ke paras leher dan akhirnya kembali membuka leher, dagu dan… Paling malang, tingkah yang dulunya mula terjaga, kini lepas bebas kembali. Kata sesetengah yang setuju, biarlah… itu lambang Islam dinamik. Bertudung tapi masih boleh meliuk-lentuk, terkinja-kinja dan bersuara manja. Yang penting hati… Asal hati baik, tidak mengapa. Yang penting isi, kulit tak apa. Kalau begitu kenapa dulu perlu bertukar kulit? Insaf dan taubat sahajalah, tak payah bertudung litup seperti kelmarin!<br /><br />Saya teringat kuliah yang pernah disampaikan oleh seorang ulama satu ketika dahulu:<br /><br />“Syaitan terlalu kreatif…” Kreatif? Bisik hati saya.<br /><br />“Kekadang syaitan tidak menghasut manusia meninggalkan daerah putih menuju daerah hitam… Tetapi dia mengujudkan lebih banyak daerah ‘grey’ – warna keperang-perangan, yang hakikatnya bukan lagi kebenaran.” Terfikir saya, inilah jerangkap kebatilan yang dianggap kebenaran. Topeng baik bagi melempiaskan kejahatan yang dulunya terpendam. Ya, syaitan terlalu kreatif. Ada-ada sahaja ‘was-was’ baru yang ditiupkan ke jiwa insan agar meminggirkan jalan Tuhan.<br /><br />Hasilnya, sekarang kita dapat lihat bagaimana ada gadis bertudung di kalangan Mat Rempit. Ada wanita bertudung yang melalak dengan gaya bebas terbabas dari nilai akhlak dan kesopanan. Atau peragawati bertudung dengan langkah ‘<em>catwalk</em>’ dengan dada, ‘<em>make-up</em>’ galak sambil yang mengundang pesona dan ‘aura’ dosa. Dan lebih ‘<em>daring’</em> lagi kita dapat lihat tarian ala-ala gelek oleh gadis bertudung… Atau sekarang pun sudah ada bunga-bunga munculnya Rockers wanita bertudung? Ah, apa ni? Daerah ‘grey’? Atau segalanya sudah hitam, kelam, kusam.<br /><br />Teringat juga saya pesan daripada seorang yang saya sangat hormati kerana ilmu dan kewarakannya:<br /><br />“<strong>Tudung wanita itu ada empat… tudung pada wajahnya, tudung pada mata, tudung pada suara, tudung pada hati.</strong>” Apa ertinya? “<strong>Tudung pada wajah… jangan sampai wajahnya mengundang fitnah. Kecantikan adalah pingitan buat suami, bukan pameran untuk lelaki ajnabi. Tudung pada mata… jangan matanya memandang lelaki lain selain muhramnya. Solehah yang hakiki, tidak dipandang, tidak memandang. Tudung pada suara… jangan dilunak-lunakkan dengan tujuan memikat dan mempersona. Tudung pada hati… mengingati Allah… dengan tasbih Siti Fatimah, subhanallah, alhamdulillah dan Allahu Akbar…</strong>”<br /><br />“Jangan terlalu ekstrem,” tegur seorang kawan bila saya lontarkan pandangan betapa wanita bertudung masakini sudah semakin hilang ‘penghormatannya’ (<em>baca betul-betul… bukan ‘kehormatan</em>’). <strong>Bagi saya kuantiti orang bertudung meningkat tapi kualitinya merudum</strong>.”<br />“Bukan begitu. Menutup aurat ada tujuannya… tercapaikah tujuan dengan penutupannya. Jika tidak, hakikatnya mereka masih terdedah,” balas saya perlahan.<br /><br />“Aku tak faham. Maksud kau?”<br /><br />“Seperti juga solat. Tujuannya mengingati Allah, kesannya pasti dapat mencegah kejahatan dan kemungkaran. Begitu maksud Al Quran apabila menjelaskan tujuan solat didirikan.”<br /><br />“Lantas?”<br /><br />“Jika solat tidak mencapai tujuan pasti ada sesuatu yang menyimpang. Samalah seperti hukum menutup aurat, tujuannya menjaga akhlak dan kehormatan. Maknanya kalau sudah menutup aurat, tetapi masih tercalar akhlak dan kehormatan… tentu ada yang salah dalam penutupannya.”<br /><br />“Jangan ektreem sangat. Tutup aurat bukan ertinya kita menutup keindahan. Tak salah berhias, menarik, cantik.”<br /><br /><strong>“Keindahan mesti didasari oleh kebenaran. Ingat, setiap keindahan tidak semestinya satu kebenaran…”</strong><br /><br />“Jadi kebenaran menolak keindahan?”<br /><br />“Keindahan itu satu kebenaran!” balas saya cepat. Ya, atas alasan bertudung tidak menafikan keindahan pelbagai ‘aksesori’ ditokok-tambah menjadikan tudung lebih dimertabatkan sebagai ‘fesyen’ orang ‘baik-baik’ dan orang ‘cantik-cantik’ berbanding syariat wanita yang beriman!<br /><br />“Hormati, itukan era transisi” kata seorang sahabat seakan memujuk saya.<br /><br />“Transisi? Apa maksud mu?”<br /><br />“Sebelum lengkap bertudung… err… maksudku menutup aurat, biarlah mereka berskaf dulu. Tu pun dah baik daripada sebelumnya yang tak menutup kepala langsung.”<br /><br />“Transisi, ke arah mana? Aku tidak bercakap tentang orang yang tak bertudung langsung. Tetapi aku bercakap tentang individu yang dulu tak bertudung, lepas tu bertudung, kemudian berskaf sahaja… ini transisi ke arah mana? Nak bertudung semula atau nak tak bertudung semula?”<br /><br />Dia diam. Bungkam. Marah sayapun kerana sayang.<br /><br />“Langkah pengalihan mesti diiringi oleh pengisian. Jangan tutup kepala sahaja, tetapi isi kepala yang ditutup itu dengan ilmu. Mereka yang tidak menghadiri majlis lebih 40 hari, hati menjadi gelap. Kemudian cari kawan-kawan yang sehaluan. Penghayatan agama kita dipengaruhi oleh kawan-kawan kita…”<br /><br />“Kau kata mereka tidak ada ilmu?’”<br /><br />“Bukan begitu. Menuntut ilmu mesti berterusan. <em>When you stop learning, you stop leading </em>– maksudnya, jika kita berhenti menuntut ilmu kita akan berhenti memimpin. Sekurang-kurangnya memimpin diri sendiri,” kata saya.<br /><br />“Sekali lagi. Kau meragui ilmu mereka?.”<br /><br />“Ada sebab untuk aku meraguinya? Maaf, aku pun bukan baik. Tetapi kita tidak boleh berdiam melihat kejahilan berkata-kata.”<br /><br />“Maksud kau?”<br /><br />“Ada yang berkata, dia masih menutup aurat kerana dia memakai rambut palsu! Bayangkan apa yang orang begini faham tentang hukum menutup aurat? Pernahkah dia mendengar tafsir Surah An Nur? Pernah dia belajar tafsiran hadis tentang aurat wanita Islam? Peliknya, suara semacam ini semakin nyaring sekarang.”<br /><br />Aku diam. Tafakur. Semua itu imiginasi untuk tulisan ini semata. Namun itu bukan ilusi. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk menuturkannya. Lalu Kemudi Hati ini menjadi wadahku berbicara. Untuk diri, isteri, anak perempuanku dan anda wanita-wanita Islam semua. Antara syaitan bisu dan syaitan yang licik berkata-kata, kekadang kita jadi semakin bungkam… menjadi ‘malaikat’ yang diam? Oh, tidak…<strong> Rasul berpesan: katakan yang benar walaupun pahit! </strong></span><br /> <br /> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <img style="width: 239px; height: 447px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/rosalia/ampun.jpg" border="0" /> </div>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-15353624975095060892010-08-31T23:43:00.000-07:002010-08-31T23:54:04.251-07:00Antara Teo Nie Ching, Rosmah Mansor dan Puteri UMNO.. dalam Surau.<table style="width: 1px; height: 18px; color: rgb(255, 255, 255);" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody> <tr> <td valign="top"><br /></td></tr></tbody></table> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" class="yiv1564031696yiv387010652article-toolswrap"> <div class="yiv1564031696yiv387010652article-tools clearfix"><div class="yiv1564031696yiv387010652buttonheading"><span class="yiv1564031696yiv387010652article_separator"></span> </div></div></div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" class="yiv1564031696yiv387010652article-content"> <div> </div> <div style="text-align: center; font-family: arial;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj68zHAdMxVesaKq9B-zQNbZzWdHjDp4prHRYDtuz9Lq-dj6aUtf3uzxUVLUItu2eg6O1MTFn4xZetRNB9q8x5JIDuRgIb6EBGJENOmi_mm8rJpX3ryWbS9QDtvIAykgRTRdp4RLR_2nVmg/s1600/45143_145928318772511_100000660303977_262317_8189349_n.jpg" rel="nofollow" target="_blank"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj68zHAdMxVesaKq9B-zQNbZzWdHjDp4prHRYDtuz9Lq-dj6aUtf3uzxUVLUItu2eg6O1MTFn4xZetRNB9q8x5JIDuRgIb6EBGJENOmi_mm8rJpX3ryWbS9QDtvIAykgRTRdp4RLR_2nVmg/s400/45143_145928318772511_100000660303977_262317_8189349_n.jpg" border="0" /></a><br /></div> <div style="text-align: center; font-family: arial;">Rosmah Isteri Najib yang dibanggakan oleh penyokong UMNO/BN.. juga memperlihatkan aurat didalam Masjid.</div> <div><strong><span style="font-family: arial;">Adakah kerana perempuan itu Isteri kepada Najib dan pendengarnya pula ialah penyokong UMNO mereka tidak tertakluk kepada undang-undang Allah?</span></strong></div> <div><em><br /></em> <span class="yiv1564031696yiv387010652chronodata"> </span></div> <div class="yiv1564031696yiv387010652itemtext"> <div style="text-align: center; font-family: arial;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW5FGOsiVAccZPx1GffGkJ1n4Muz_Kj9ghVsTqelNqqKTT0K4zkaTsBTDA3GzXc42Xxh-Jt_SUYaeSj92C2C1i-EC5nu5eEOOvY_F7_T5CGHm3z2IAn8riMrp7_MctPeRF8HZD5wTxiBT2/s1600/Teo+Nie+Ching.jpg" rel="nofollow" target="_blank"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW5FGOsiVAccZPx1GffGkJ1n4Muz_Kj9ghVsTqelNqqKTT0K4zkaTsBTDA3GzXc42Xxh-Jt_SUYaeSj92C2C1i-EC5nu5eEOOvY_F7_T5CGHm3z2IAn8riMrp7_MctPeRF8HZD5wTxiBT2/s400/Teo+Nie+Ching.jpg" border="0" /></a><br /></div><br /><span style="font-family: arial;">Teo Nie Ching ialah seorang Ahli Parlimen dari DAP, beliau telah dijemput memberikan sepatah dua kata kerana telah memberikan sumbangan kepada Surau Al-Huda, Kajang pada 22 Ogos yang lalu malangnya lawatannya itu telah mencetuskan kontroversi setelah disensasikan oleh Utusan Malaysia yang mentafsirkan ucapannya itu sebagai takzirah.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Disebabkan beliau bukanlah seorang yang berugama Islam jadi beliau tidak menutup rambutnya yang juga sebahagian dari aurat tetapi pakaiannya boleh dikatakan sopan.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Kejadian ini telah dikritik hebat oleh para Mufti, Ahli Ugama dan Media yang dikuasai oleh UMNO/BN. Pengarah JAIS Datuk Mohammed Khusrin Munawi sebagai berkata, perkara tersebut tidak harus berlaku kerana orang bukan Islam tidak dibenarkan memasuki masjid dan surau sedangkan suatu masa dulu JAKIM pernah mencadangkan agar MASJID DIJADIKAN SEBAGAI DESTINASI PELANCONGAN<a href="http://darisungaiderhaka.blogspot.com/2010/08/masjid-sebagai-destinasi-pelancongan.html" rel="nofollow" target="_blank"></a></span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Kemudiannya mereka mempertikaikan pula cara Nie Ching berpakaian yang tidak menutup kepalanya yang juga sebahagian dari aurat denga tidak memakai tudung...</span><br /><br /><div style="text-align: center; font-family: arial;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4iGxokzAJawdtpKpRzm-28D9GdQ7V9mmiVre7pl4-aLCWrT8YHOEpoq2bYF0xCwvEZt1gaqq4tAaq5CQj_nmHxB7ZEd318V7tj5sToEuAsQp55Y8CZJtasI78je983iid-pu7aV3tMxFT/s1600/44279_424330467311_303331692311_5553671_4305144_n.jpg" rel="nofollow" target="_blank"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4iGxokzAJawdtpKpRzm-28D9GdQ7V9mmiVre7pl4-aLCWrT8YHOEpoq2bYF0xCwvEZt1gaqq4tAaq5CQj_nmHxB7ZEd318V7tj5sToEuAsQp55Y8CZJtasI78je983iid-pu7aV3tMxFT/s400/44279_424330467311_303331692311_5553671_4305144_n.jpg" border="0" /></a><br /></div></div> <div class="yiv1564031696yiv387010652itemtext"><br /><span style="font-family: arial;">Ini pula ialah gambar Isteri Najib iaitu Rosmah sedang memberikan takzirah (layak kah dia?) didalam sebuah Surau.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Memberikan Takzirah dengan tidak menutup keseluruhan aurat (hampir sama dengan Nie Ching)di hadiri oleh para penyokong UMNO yang jelas kelihatan ada yang tidak menutup aurat didalam Surau tersebut.</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Mereka adalah orang-orang Islam yang sepatutnya lebih memahami tuntutan Islam dalam menjaga adab dan tertib ketika berada didalam Masjid atau Surau. Dan sebagai wanita yang berugama Islam cara berpakaian mereka sepatutnya jauh lebih sopan dari Nie Ching yang bukan Islam itu..</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Malangnya tiada sesiapapun dari para Mufti, Ahli Ugama dan Media yang berani mempertikaikan kelakuan mereka itu.. Mereka memejamkan mata mereka...</span><br /><br /><span style="font-family: aria l;">Adakah kerana perempuan itu Isteri kepada Najib dan pendengarnya pula ialah penyokong UMNO mereka tidak tertakluk kepada undang-undang Allah?</span></div><span style="font-family: arial;"></span> <div class="yiv1564031696yiv387010652itemtext"><br /><table class="yiv1564031696yiv387010652contentpaneopen"> <tbody> <tr> <td class="yiv1564031696yiv387010652contentheading" width="100%"><br /> </td><td style="vertical-align: top;"><br /></td><td style="vertical-align: top;"><br /></td><td style="vertical-align: top;"><br /></td><td style="vertical-align: top;"><br /></td></tr></tbody></table><br /></div></div>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-42372882685091124682010-08-20T01:25:00.000-07:002010-08-20T01:26:41.999-07:00AL-MUKHATAB ITU SAYA -SA'ID NURSI<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px; "><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Di dalam mukadimah kutaib </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"Zahirat ad-Dha'f an-Nafsi wa Subulu 'Ilajiha" </span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">karangan Dr.Majdi al-Hilali, sebuah kitab yang mengulas tentang gejala keruntuhan jiwa yang melanda umat Islam, beliau menyebut; </span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-size:85%;"></span></span><div align="justify"></div><div><span style="font-size:85%;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><div class="quote" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: rgb(246, 252, 253); border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(247, 191, 228); border-right-color: rgb(247, 191, 228); border-bottom-color: rgb(247, 191, 228); border-left-color: rgb(247, 191, 228); border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; color: rgb(48, 0, 81); font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-left: 5px; margin-top: 0px; margin-right: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Di penghujung mukadimah ini aku berharap setiap orang yang membaca helaian-helaian kertas ini agar tidak menyangka bahawa dirinya jauh daripada gejala ini, dan yang dimaksudkan dengan kata-kata dalam kutaib ini ialah individu lain, selainnya. Bahkan kita mestilah membaca bersama dan menganggap bahawa kitalah yang dimaksudkan dengankata-kata ini,<strong> <em>al-Mukhatabun </em></strong>(yang ditujukan percakapan) di dalam kata-kata ini. Mudah-mudahan kita dapat memeriksa penyakit kita, mengetahui ubat kita, dan itu tidaklah sukar bagi Allah."</div></span><br /><br /><div style="text-align: center; "><img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/salma/ooop.gif" border="0" width="335" height="400" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></div><br /></div><br /><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Saya telah dihadiahkan sebuah kitab yang bertajuk </span></span><span style="font-size:85%;"><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"</span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Lamahat min Hayat wa</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Aatha Badi'izzaman Sa'id an-Nursi" ketika berkunjung ke pameran kitab</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> di Kaherah. Seorang pemuda Turki yang menjaga kedainya menyerahkan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> kepada saya kutaib yang mempunyai 32 halaman itu. Kitab ini </span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">menceritakan sejarah hidup Imam Sa'id Nursi, seorang sufi besar yang</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dikupas secara ringkas tapi padat. Kini karyanya </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"Risale-I Nur"</span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> sudah</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> tersebar ke seluruh pelosok dunia dan diterjemahkan ke dalam pelbagai</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> bahasa termasuklah Bahasa Melayu. Di antara intelektual yang banyak</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> mempengaruhi dan membentuk idea serta pemikiran </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Fethullah Gülen </span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">ialah</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> seorang ulama Turki yang semakin mengharum namanya di barat ialah </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sa'id</span></strong></span><strong><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Nursi</span></span></strong><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Walaupun mereka tidak pernah bersua muka, Adnan Oktar atau</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> lebih terkenal dengan nama penanya Harun Yahya yang cukup hebat mengkritik</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Darwinisme juga mengakui bahawa dirinya ialah pengikut Nursi.</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Katanya lagi; <br /><br /></span><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"Saya menganggap beliau sebagai seorang yang</span></em></strong></span><strong><em><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> istimewa, dan juga antara muslim paling kuat dan paling tulus di abad ini."</span></span></em></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Imam Badiuzzaman Sa'id Nursi rahimahullah dianggap sebagai seorang</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">mujaddid. Di dalam tulisannya, beliau bercerita tentang kisah hidupnya</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> yang berhadapan dengan pelbagai cabaran dan tibulasi yang tidak henti-henti. Beliau banyak bercerita tentang titik perubahan dan titik pemisah antara dirinya yang lama</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dengan dirinya yang baru. Sebelum berlaku revolusi dalam pemikirannya,</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> beliau menggelar dirinya sebagai </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sa'id al-Qadim</span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">(lama) dan setelah itu</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> pula sebagai </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sa'id al-Jadid </span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">(baru). Sa'id al-Jadid memikul yang berat dia atas bahunya demi menyelamatkan roh ummah setelah penyakit dan wabak yang membunuh iman merebak dengan dahsyat ketika itu.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Ketika itu, Sa'id al-Qadim berada dalam keadaan yg sungguh membingungkan. Jalan manakah yang harus ditempuhinya? Jalan-jalan yang ada terlalu banyak di</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">hadapannya. Akhirnya, beliau mengambil kitab "</span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Futuh al-Ghaib"</span></em><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">karangan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> alim besar, Syeikh Abdul Qadir al-Kailani rahimahullah. Beliau membuka</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> kitab itu dengan penuh optimis dan tiba-tiba berlaku satu keajaiban!</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Beliau mendapati ayat-ayat berikut terbentang di hadapannya:</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="center"><span style="background-color: rgb(0, 0, 0); font-size:85%;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"Kamu di Dar al-Hikmah, maka carilah tabib untuk merawat hatimu."</span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Sa'id menceritakan kisahnya yang penuh makna itu, "Sungguh mengagumkan!</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sesungguhnya di saat itu aku ialah salah seorang anggota di Dar</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> al-Hikmah al-Islamiyah, seolah-olah aku telah datang ke situ untuk</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> merawat luka-luka umat Islam, sedang sekarang aku pula yang paling sakit</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div></div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">dan tersangat berhajat kepada rawatan berbanding orang lain. Maka</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> terlebih utama bagi pesakit untuk merawat dirinya sendiri sebelum</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> merawat pesakit yang lain. Ya, beginilah Syeikh berbicara denganku; </span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"Kamu sakit, carilah tabib yang dapat merawatmu!" Aku berkata; "Jadilah kamu tabibku wahai Syeikh!"</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Satu kebetulan yang amat hebat apabila Sa'id mulai membaca kitab itu. Beliau</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">berasa seolah-olah Syeikh Abdul Qadir al-Kailani benar-benar bercakap</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dengannya. Beliau menganggap pengarang kitab menujukan segala tulisan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> itu kepada dirinya. Begitulah cara Sa'id membaca kitab itu. Sa'id</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> terus meletakkan dirinya sebagai orang yang sedang dibicarakan oleh</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> pengarang kitab sehingga hampir separuh kitab itu dibacanya. Bahasa</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">kitab itu benar-benar tajam, menusuk dan menikam hatinya. Sa'id</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> seolah-olah sedang menjalani satu pembedahan yang sukar dan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> menderitakan.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kata Sa'id, "Aku tidak mampu lagi meneruskannya. Aku letakkan kitab di</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">tempatnya. Kemudian setelah beberapa ketika, aku dapat merasakan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> bahawa kesakitan pembedahan tadi telah pun hilang dan yang</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> menggantikannya ialah kelazatan spiritual yang mengagumkan."</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/salma/imagesW.jpg" border="0" width="400" height="300" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /><br /></span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Lalu Sa'id kembali meneruskan pembacaannya dan menghabiskannya.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kemudian, beliau mengambil pula kitab Maktubat yang dikarang oleh Imam</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Ahmad al-Faruqi as-Sirhindi rahimahullah, Mujaddid Kurun ke-12. Dengan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> penuh optimis, beliau membukanya. Sekali lagi keajaiban berlaku! Di</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dalam kitab itu, pengarang menyertakan tulisan dua pucuk surat yang</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> tertulis padanya nama 'Mirza Badi'uzzaman'. Maka beliau dapat</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> merasakan penulis surat itu sedang berbicara dengannya bahkan dengan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">menggunakan namanya.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Kata Said, "Kerana nama bapaku Mirza dan kedua-dua pucuk surat itu</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">ditujukan kepada Mirza Badiuzzaman." Kebetulan itu tidak dibiarkan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> sekadar itu sahaja bahkan Sa'id seolah-olah mencari kebetulan demi</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> kebetulan dan membayangkan dirinya sedang berinteraksi dengan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> pengarang, menganggap dirinya sebagai al-mukhatab.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Sa'id al-Qadim akhirnya menghilang dan muncul kembali sebagai Sa'id</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">al-Jadid yang telah berjaya menghasilkan karya tersohornya, Risale-I Nur</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> (Rasail an-Nur - yang bermaksud Risalah-risalah Cahaya). Kehebatan dan</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> keberkatan Risale-I Nur terserlah apabila sebanyak 70 000 naskhah</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> kitab itu telah disalin dengan hanya menggunakan tangan-tangan Tullab</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> an-Nur (gelaran pengikut Sa'id Nursi), gara-gara sekatan untuk</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> mencetak sebarang bahan berunsur Islam atas arahan rejim Attartuk</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> ketika itu.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Beliau kembali ke rahmatullah dengan meninggalkan jasa yang cukup besar kepada kebangkitan u</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">mat, pada tanggal 25 Ramadhan 1379 Hijrah</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> bersamaan 23 Mac 1960 Masihi. beliau telah dikebumikan di Urfa, Turki.</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Tetapi setelah empat bulan kematiannya, pihak kerajaan telah</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> membongkar semula kuburnya lalu memindahkan jasadnya menaiki pesawat</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">menuju ke tempat yang tidak diketahui sehingga kini. Pengaruh Sa'id</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Nursi cukup besar terhadap masyarakat Islam Turki. Oleh sebab itu,</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> beliau telah dibuang negeri, ketika hidup dan juga ketika matinya.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Ayuhlah kita menjadi al-Mukhatab! Bukan sahaja ketika mendengar bahkan juga</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">ketika membaca, sebagaimana perihal Imam Badiu'zzaman Sa'id Nursi</span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> rahimahullah. Al-Fatihah untuk beliau.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Wallahu'alam.</span></span><br /></div><span style="font-size:85%;"><br /></span><div style="text-align: center; "><br /></div></div></div></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-30054276002706441842010-08-09T08:42:00.000-07:002010-08-09T09:49:31.387-07:0010 Hal Yang Mendatangkan Cinta Allah<span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif;font-size:10px;"><div align="center" style="text-align: left;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Saudaraku, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan cinta Allah</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">. Namun</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">bagaimanakah cara untuk mendapatkan cinta tersebut</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">?</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ibnul Qayyim Rahimahullah</span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">menyebutkan beberapa hal untuk menerangkan maksud perkara tersebut dalam kitab beliau </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Madarijus Salikin , </span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">t</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">ahap-tahap menuju wahana cinta kepada Allah adalah seperti berikut:</span></span></div><div align="justify"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">1)</span></strong><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Membaca al-Qur’an dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya yang benar.</span></strong></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Itu tidak lain adalah renungan seorang hamba Allah yang hafal dan mampu menjelaskan al-Qur’an agar difahami maksudnya sesuai dengan kehendak Allah SWT. Al-Qur’an merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak boleh ditandingi dengan kemuliaan apapun. Ibnu Sholah mengatakan </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><strong><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">“Membaca Al-Qur’an merupakan kemuliaan, dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas makhluk lainnya. Bahkan malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan seperti itu, malah mereka selalu berusaha mendengarkannya dari manusia”.</span></em></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Perkara</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> ini b</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">oleh</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dilakukan </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">umpama</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> seseorang memahami sebuah buku </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">i</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">aitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. (Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an)<br /><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><img src="http://i690.photobucket.com/albums/vv268/iluvislamdesign/emeralda/emeralda97.png" border="0" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">2)M</span></span></strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">endekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunat, setelah mengerjakan ibadah-ibadah wajib.</span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Orang yang menunaikan ibadah-ibadah fardhu dengan sempurna mereka itu adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian menambahnya dengan ibadah-ibadah sunat, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah. Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah solat-solat sunat, puasa-puasa sunat, sedekah sunat dan amalan-amalan sunat dalam haji dan umrah.</span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br />3)T</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">erus-menerus mengingat Allah </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">(zikir)</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya.<br /><br /></span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></div><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kadar kecintaan seseorang terhadap Allah bergantung kepada kadar zikirnya kepada-Nya. Zikir kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:</span></span><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br />“Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :”Aku bersama hambaKu selama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berzikir) kepadaKu”.<br /></span></em></span></strong></div><div align="justify"></div><p><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></p><p><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan zikir kepada-Nya.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></p><p><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span></strong></p><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">4)Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri walaupun</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> dikuasai hawa nafsunya.</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Melebihkan cinta kepada Allah daripada cinta kepada diri sendiri, meskipun dibayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak lebih mencintai diri sendiri. Ertinya ia rela mencintai Allah meskipun berisiko tidak dicintai oleh makhluk dan harus menempuh berbagai kesulitan. Inilah darjat para Nabi, diatas itu darjat para Rasul dan diatasnya lagi darjat para rasul Ulul Azmi, lalu yang paling tinggi adalah darjat Rasulullah Muhammad s.a.w. sebab baginda mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada Allah.</span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></div><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">5)M</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">erenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah.</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (kerana mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><img src="http://farm4.static.flickr.com/3282/3062840120_60d25b7ce9.jpg?v=0" border="0" width="450" height="300" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></span></div><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">6)</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">M</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">emerhatikan kebaikan, nikmat dan k</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">u</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">rnia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir ma</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">h</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">upun batin </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">akan mengantarkan kita kepada cinta hakiki kepada-Nya</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">.</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah SWT. Sudah menjadi sifat manusia, ia akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan mengantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepadaNya.</span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></div><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">7) M</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">enghadirkan hati secara keseluruhan </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">(total) semasa</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">inilah yang disebut dengan khusyu’</span></span></strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">.</span></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hati yang khusyu’ tidak hanya dalam melakukan solat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini, akan mengantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.</span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></div><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">8)M</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">enyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir.</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Di saat itulah Allah SWT turun ke dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">)</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">dan solat malam agar mendapatkan cinta Allah. </span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.</span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">9)</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">B</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">ergaul</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para si</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">d</span></span></strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">diqin.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahawa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.</span></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></strong></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><strong></strong></span><p><strong><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">10)</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">M</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">enjauhi segala sebab yang dapat menghalang komunikasi antara dirinya dan Allah SWT.</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><p><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Semoga kita sentiasa mendapatkan cinta Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap de</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">gup</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> jantung dan setiap nafasnya.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ibnul Qayyim mengatakan bah</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">a</span></span><span style="font-family:Verdana, sans-serif;font-size:10pt;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">wa </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"</span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati."</span></strong></em></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><img src="http://farm4.static.flickr.com/3590/3310120626_b7a59acd78.jpg?v=0" border="0" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></span></div></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-24204687791747696722010-07-18T12:29:00.000-07:002010-07-18T12:30:10.403-07:00Was Islam Spread By The Sword?<span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><span style="font-size: 100%;">"How can <span class="il">Islam</span> be called the religion of peace, when it <span class="il">was</span> <span class="il">spread</span> <span class="il">by</span> the <span class="il">sword</span>?" </span><span style="font-size: 100%;"></span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><span style="font-size: 100%;"></span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><span style="font-size: 100%;">It is a common complaint among some non-Muslims that <span class="il">Islam</span> would not have millions of the adherents all over the world, if it had not been <span class="il">spread</span> <span class="il">by</span> the use of force. The following points will make it clear, that far from being <span class="il">spread</span> <span class="il">by</span> the <span class="il">sword</span>, it <span class="il">was</span> <span class="il">Islam</span>'s inherent force of truth, reasons and logic that <span class="il">was</span> responsible for its rapid <span class="il">spread</span>:</span></span><br /> <div style="text-align: center; font-family: verdana; color: rgb(255, 255, 255);"> <div style="text-align: left;"> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-size: 100%;"></span></span> </div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-size: 100%;"><br /><br /></span></span> </div> </div> <span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">1. <span class="il">Islam</span> means <span style="background-color: rgb(255, 255, 0); color: rgb(255, 0, 0);">PEACE</span>.</span></span> <br /> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><span class="il">Islam</span> comes from the root word ‘<em>salaam</em>’, which means <span style="background-color: rgb(255, 255, 0); color: rgb(255, 0, 0);">peace</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);">.</span> It also means submitting one’s will to God Almighty. Thus <span class="il">Islam</span> is a religion of peace, which is acquired <span class="il">by</span> submitting one’s will to the will of the Supreme Creator, Allah swt.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">2. Sometimes force has to be used to maintain peace.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>Each and every human being in this world is not in favor of maintaining peace and harmony. There are many who would disrupt it for their own vested interests. Sometimes force has to be used to maintain peace. It is precisely for this reason that we have the police force, which uses force against criminals and anti-social elements to maintain peace in society. <span class="il">Islam</span> promotes peace. At the same time, <span class="il">Islam</span> exhorts it's followers to struggle and fight against oppression. The fight against oppression may, at times, requires the use of force. In <span class="il">Islam</span> force may only be used to promote peace and justice.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">3. Opinion of historian De Lacy O' Leary.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>The best reply to the misconception that <span class="il">Islam</span> <span class="il">was</span> <span class="il">spread</span> <span class="il">by</span> the <span class="il">sword</span> is given <span class="il">by</span> the noted historian De Lacy O’Leary in the book “<span class="il">Islam</span> at the cross roads” (Page 8):</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>“History makes it clear, however, that the legend of fanatical Muslims sweeping through the world and forcing <span class="il">Islam</span> at the point of the <span class="il">sword</span> upon conquered races is one of the most fantastically <span style="font-weight: bold; background-color: rgb(0, 255, 255); color: rgb(0, 0, 153);">absurd myths</span> that historians have ever repeated."</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">4. Muslim ruled Spain for 800 years.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><u><span style="font-size: 12pt;"></span></u><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>Muslims ruled Spain for about 800 years. The Muslims in Spain never used the <span class="il">sword</span> to force the people to convert. Later the Christian Crusaders came to Spain and wiped out the Muslims. There <span class="il">was</span> not a single Muslim in Spain who could openly give the ‘<em>adhaan’</em>, that is the Muslims’ call for prayers.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">5. Fourteen million Arabs are Coptic Christians.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>Muslims were the lords of Arabia for 1400 years. For a few years the British ruled, and for a few years the French ruled, but overall, the Muslims ruled Arabia for 1400 years. Yet today, there are 14 million Arabs who are Coptic Christians i.e. Christians since generations. If the Muslims had used the <span class="il">sword</span>, there could not have been a single Arab who would have remained a Christian.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);"> <img style="width: 298px; height: 500px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/3357713018_95d854df52.jpg" border="0" /> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">6. More than 80% non-Muslim in India.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>The Muslims ruled India for about a thousand years. These Muslim rulers did not use any force in order to convert people to <span class="il">Islam</span>. Today more than 80% of the population of India consists of non-Muslims. All these non-Muslim Indians are testimony today that <span class="il">Islam</span> <span class="il">was</span> not <span class="il">spread</span> <span class="il">by</span> the <span class="il">sword</span>, nor <span class="il">was</span> any force used for conversion to <span class="il">Islam</span>.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">7. Indonesia and Malaysia.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>Indonesia is a country that has the maximum number of Muslims in the world. The majority of people in Malaysia are Muslims. May one ask, “Which Muslim army</span></span><span style="font-size:85%;"><span> went to Indonesia and Malaysia?"</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">8. East Coast of Africa</span>. </span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>Similarly, <span class="il">Islam</span> has <span class="il">spread</span> rapidly on the East Coast of Africa. One may again ask, if <span class="il">Islam</span> <span class="il">was</span> <span class="il">spread</span> <span class="il">by</span> the <span class="il">sword</span>, “Which Muslim army we</span></span><span style="font-size:85%;"><span>nt to the East Coast of Africa?"</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">9. Thomas Carlyle.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>The famous historian, Thomas Carlyle, in his book “Heroes and Hero Worship”, refers to this misconception about the <span class="il">spread</span> of <span class="il">Islam</span>: “The <span class="il">sword</span> indeed, but where will you get your <span class="il">sword</span>? Every new opinion, at its starting is precisely in a minority of one. In one man’s head alone. There it dwells as yet. One man alone of the whole world believes it, there is one man against all men. That he takes a <span class="il">sword</span> and tries to propagate with that, will do little for him. You must get your <span class="il">sword</span>! On the whole, a thing will propagate itself as it can."</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">10. No compulsion in religion.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><u><span style="font-size: 12pt;"></span></u><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>With which <span class="il">sword</span> <span class="il">was</span> <span class="il">Islam</span> <span class="il">spread</span>? Even if Muslims had it they could not use it to <span class="il">spread</span> <span class="il">Islam</span> because the Qur’an says in the following verse:<br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>“<em>Let there be no compulsion in religion: Truth stands out clear from error</em>” [Al-Qur’an 2:256]</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">11. <span class="il">Sword</span> of the Intellect.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><u><span style="font-size: 12pt;"></span></u><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>It is the <span class="il">sword</span> of intellect. The <span class="il">sword</span> that conquers the hearts and minds of people. The Qur’an says in Surah Nahl, chapter 16 verse 125:<br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>“<em>Invite (all) to the way of thy Lord with wisdom and beautiful preaching; and argue with them in ways that are best and most gracious</em>.” [Al-Qur’an 16:125]</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">12. Increase in the world religions from 1934 to 1984.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><u><span style="font-size: 12pt;"></span></u><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>An article in Reader’s Digest ‘Almanac’, year book 1986, gave the statistics of the increase of percentage of the major religions of the world in half a century from 1934 to 1984. This article also appeared in ‘The Plain Truth’ magazine. At the top <span class="il">was</span> <span class="il">Islam</span>, which increased <span class="il">by</span> 235 percent, while Christianity had increased only <span class="il">by</span> a mere 47 percent. May one ask, which war took place in this century which converted millions of people to <span class="il">Islam</span>?</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">13. <span class="il">Islam</span> is the fastest growing religion.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><u><span style="font-size: 12pt;"></span></u><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><span class="il">Islam</span> is the fastest growing religion in America and Europe. Today the fastest growing religion in America is <span class="il">Islam</span>. The fastest growing religion in Europe is <span class="il">Islam</span>. Which <span class="il">sword</span> is forcing people in the West to accept <span class="il">Islam</span> in such large numbers?</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">14. Dr. Joseph Adam Pearson.</span></span> <span style="font-size:85%;"><br /><u><span style="font-size: 12pt;"></span></u><span></span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>Dr. Joseph Adam Pearson rightly says, “People who worry that nuclear weaponry will one day fall in the hands of the Arabs, fail to realize that the Islamic Bomb has been dropped already, it fell on the day Muhammad (Our Prophet, peace be upon him) <span class="il">was</span> born”.</span></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><span>*</span>The author, Dr Zakir Abd Karim Naik is a Muslim scholar, public speaker, and writer on the subject of <span class="il">Islam</span> and other comparative religion. Naik is a medical doctor <span class="il">by</span> profession, having attained a Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) from Maharashtra. Naik is the founder and president of the Islamic Research Foundation(IRF), a non-profit organization which also owns and broadcasts the free-to-air global Peace TV channel from Mumbai.</span> </p>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-73746830139980828462010-07-18T12:20:00.001-07:002010-07-18T12:22:36.152-07:00Jatuh Cinta atau Jatuh Nafsu?<span style="font-size:85%;"></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" >Kata orang barat "What's the fuss all about?"</span><br /><div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"><br /><span style="font-size:85%;"> Hari ini saya ingin mengajak saudara meneliti permasalahan ummat yang berlaku kini khususnya bagi golongan muda belia yang masih lagi baru dalam meniti hakikat kehidupan.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><strong>Permasalahan mengikut usia.</strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Apa yang dapat saya lihat, kebiasaannya masalah bagi golongan muda adalah mengenai hubungan atau percintaan. Masalah kepada mereka yang sudah berumah tangga lebih kepada permasalahan daipada aspek tanggungjawab kepada keluarga, kecurangan dan juga politik tempat kerja. Mereka yang berada dalam kategori kepimpinan pula permasalahannya lebih kepada korupsi dan penyelewengan, tidak kira sama ada daripada golongan ‘ikan bilis' hinggalah ke ‘jerung besar' dan daripada parti Islamik, komunis, sosialis mahupun sekularis.</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><br /></div> <span style="font-size:85%;">Melihat kepada rancangan televisyen, dapatkah anda menilai betapa banyaknya filem, teledrama, telefilem bahkan apa rancangan sekalipun yang membincangkan mengenai cinta sesama manusia? Dalam ruangan akbhar pula, akhbar manakah yang tiada ruangan kaunseling cinta? Berapa banyaknya majalah yang menerbitkan tentang hubungan sesama manusia dalam erti kata cinta yang tidak sah? Cuba anda lihat pula pada diri anda sendiri atau setidak-tidaknya pada mereka yang sebaya dengan anda. Berapa ramaikah di antara mereka yang mempunyai kekasih pujaan hati? Jawapannya bukan sahaja ada, bahkan terlalu banyak dan barangkali sudah menjadi darah daging!</span><br /><br /><div style="text-align: center;"> <img style="width: 305px; height: 500px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/ashwaq/ops.jpg" border="0" /> </div><br /><span style="font-size:85%;"> Bermula mungkin daripada persahabatan, lewat sistem pesanan ringkas (SMS) atau <em>facebook</em>. Setelah beberapa lama, pertemuan diatur. Kemudian, keluar berdua-duaan. Malu-malu. Segan-segan. Selepas itu, bermulalah adegan <em>ayang-ayang</em>, <em>anje-anje</em>. Mula berpegangan tangan. Perhubungan ini diisi dengan madah cinta yang sangat romantis. </span><br /><span style="font-size:85%;"><em><strong><br />Cinta suci...</strong></em></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> <em><strong>Cinta agung...</strong></em></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> <em><strong>Semoga perhubungan diberkati dan kekal...</strong></em></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Setelah itu, mungkin ada yang ke jinjang pelamin dan mendirikan rumah tangga dan mungkin pula daripada berpegangan tangan mula melangkah lebih maju dalam keadaan yang tidak baik.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> <strong><em>Malaysia Boleh katakan...</em></strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Di akhir cerita lahirlah anak luar nikah. Paling tidak, kehormatan diri sudah tergadai atau mungkin hampir tergadai. Barangkali situasi ini tidak berlaku kepada semua pasangan tetapi hal ini berlaku hampir kepada semua.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Kita lihat pula pada sikap mereka yang berada dalam situasi ini. Sanggup lakukan apa sahaja, betul? Sanggup membelanjakan wang dan mengorbankan masa. Sanggup melayan dan menahan banyak kerenah. Sanggup menyerahkan tubuh badan untuk dijadikan sebagai persembahan ‘cinta teragung'. Lebih dahsyat lagi ada yang sanggup menukar agama kerana sayangkan kekasih hati.</span><br /><span style="font-size:85%;"><br />Lihat pula kepada perbualan harian mereka.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> <strong>"Kenapa dia tak <em>call </em>aku hari ni?"</strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><strong> "Dia suka aku ke tak? Sayang aku ke tak?" </strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Kalau nak dengar dengan lebih lanjut, saya mencadangkan supaya dengan tak malunya sila duduk di sebelah mereka yang sedang berpacaran dan dengar perbualan mereka. Jika ingin jalan selamat supaya tidak dimaki, tonton sahaja TV3.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Sekarang harap anda mula melihat dengan jelas. Sejujurnya hal ini adalah masalah yang berlaku dalam golongan muda-mudi kita. Kita disibukkan oleh permasalahan sebegini remeh.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><strong><br />Cinta itu juga satu ciptaan. Bukan Pencipta. Cinta bukan Tuhan!</strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Bukankah cinta itu telah Allah ciptakan kepada manusia sebagaimana Dia menciptakan pancaindera manusia dan akal manusia. Jadi boleh sahaja kita katakan bahawa cinta itu cuma satu jalan daripada jalan-jalan yang telah Allah kurniakan kepada kita untuk mencari redaNya. Sayang... Kita menjadikan jalan itu sebagai matlamat sedangkan matlamat sebenarnya sudah hilang ke mana. Jadinya, secara tidak sedar kita telah terlampau mengagungkan kalimah cinta dan cinta itu sendiri.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><strong><br />JATUH CINTA atau JATUH NAFSU?</strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Bukankah sudah jelas dalam al-Quran dinyatakan bahawa syaitan akan menampakkan sesuatu yang buruk itu sebagai sesuatu yang baik pada pandangan kita?</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Berpegangan tangan. Bercumbu mesra. Peluk-memeluk. Tangan menjalar merata diiringi kalimah-kalimah yang manis puji-memuji. Kadang-kadang siap berdoa supaya kasih akan terus berkekalan. <em>Poorah!</em> Bila sudah perut membesar, barulah tersedar dan tersentak. Bila keluarga si perempuan bawa "abang-abang besar" suruh bertanggungjawab barulah rasa kecut dan takut. </span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Haq dan batil tidak boleh bercampur. Islam itu lahir daripada keruntuhan jahiliah. Kita ini terbalik pula. Islam itu jadinya pada kita bercampur dengan jahiliah. Maka patutkah Allah reda dengan tindakan kita? Sepatutnya kita melihat melalui kaca mata al-Quran yang sudah terang haq dan batilnya. Bagaimana indah sekalipun jika yang batil itu dicantikkan oleh syaitan, kita tetap akan sedar betapa buruknya apa yang kita lakukan, betapa jijiknya dan kotornya dosa yang kita lakukan itu.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><strong><br />Berhenti dan Periksa diri Anda.</strong></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"> Kita bukanlah manusia yang sempurna daripada segala salah dan silap. Kita seharusnya sedar jika telah berbuat kesalahan dan melakukan perubahan. Itulah yang membezakan Adam dan Iblis. Kedua-duanya membuat kesalahan tetapi Adam bertaubat sedangkan Iblis telah bersumpah dengan angkuh dan sombongnya untuk menyesatkan anak cucu Adam sampai hari perhitungan. Berhenti dan periksa diri kita, muhasabah kembali tiap perlakuan kita. Semoga apa yang tertulis ini mampu memberi sedikit kesedaran kepada saya dan anda. Wallahua'alam.</span><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"> <img style="width: 268px; height: 500px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/ashwaq/3181259375_546c4e97c8_o.jpg" border="0" /> </div><br /></div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-36552323745128778402010-07-01T20:26:00.000-07:002010-07-01T20:27:17.921-07:00Wahai Para Pendakwah...!<div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"><br /></div><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ></span> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"><br /><img style="width: 194px; height: 442px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/3475172764_3a59797b42.jpg" border="0" /><br /></div> <span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><br /></span> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;"><strong>KAMU</strong>... Mereka yang dikurniakan Allah nikmat ilmu al-quran dan hadith. Yang mengetahui apa yang tidak kami ketahui tentang agama kami sendiri. Dengan itu, telah menjadi tanggungjawab kamu untuk menyebarkannya kepada kami.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:85%;"><br /><em><strong>"Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya."</strong></em></span><br /><br /></div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:85%;">- Al-Baqarah, 42 -</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><span style="font-size:85%;">Wahai para dai'e,</span></strong> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;">Dengarlah rintihan dan permintaan daripada kami ini, agar kami boleh memahami apa yang telah menjadi pegangan kami selama ini. Kami tidak ingin jahil selamanya, kami punya semangat tapi kami memerlukan dorongan, sedikit anjakan daripada kamu, dan peringatan agar kami tidak kembali lalai.</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <em><strong><span style="font-size:85%;">"Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam) dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji) dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya."</span></strong></em> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:85%;">-Ali-Imran, 104 -</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><span style="font-size:85%;">Wahai para dai'e,</span></strong> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;">Janganlah kamu sesekali merasakan diri kamu itu lebih hebat dan mulia daripada kami, kerana ianya hanya akan menyebabkan kami menjauhi kamu. Biarlah kami sendiri yang merasakan diri lemah dan jahil berbanding dengan kamu agar kami sentiasa mendekatimu untuk memperbaiki diri kami agar memperoleh keredhaan Allah.</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <strong><span style="font-size:85%;">"Zuhud-lah terhadap apa yang ada di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhud-lah terhadap apa yang ada di tangan manusia maka manusia pun akan mencintaimu."</span></strong> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:85%;">- H.R Ibnu Majah dan lain-lain dengan sanad hassan -</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><span style="font-size:85%;">Wahai para dai'e,</span></strong> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;">Berilah kami nasihat dan peringatan yang sesuai dengan tahap kemampuan iman kami, bersikap lembutlah terhadap kami, bantulah kami membentuk aqidah kami, janganlah engkau menyeru kami untuk menunaikan ibadah-ibadah sunnah sedangkan ibadah wajib kami tinggalkan.</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;">Jawablah soalan-soalan kami dengan bijak dan sertakanlah sedikit jawapan tambahan agar boleh kami mengambil pengajaran yang bermanfaat, seperti mana Rasulullah saw apabila baginda ditanya sama ada air laut itu boleh dibuat wudhuk atau tidak, baginda menjawab</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:85%;"><strong>"Laut itu airnya suci lagi menyucikan dan bangkai haiwannya halal"</strong> </span><br /><span style="font-size:85%;"> </span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <span style="font-size:85%;">- H.R Malik, al-Syafi'e -</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><br /><strong>Wahai para dai'e,</strong></span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;">Telah kamu ketahui tanggungjawabmu, maka tunjukkanlah kami teladan yang baik untuk kami ikuti. Janganlah kamu hanya menasihati kami dengan mulutmu, tetapi tidak dengan akhlakmu. Kita sendiri tahu bahawa Allah dan Rasul-Nya tidak suka perbuatan seumpama itu.</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <em><strong><span style="font-size:85%;">"Patutkah kamu menyuruh manusia supaya berbuat kebaikan sedang kamu lupa akan diri kamu sendiri; padahal kamu semua membaca Kitab Allah, tidakkah kamu berakal?"</span></strong></em><br /><br /><span style="font-size:85%;">- Al-Baqarah, 44 -</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="justify"> <span style="font-size:85%;">Dan, telah kamu wahai para dai'e, menjalankan tanggungjawabmu. Maka tibalah giliran kami untuk menyampaikan nikmat Allah ini kepada saudara kita yang masih tidak mengetahui. Dan semoga kita dirahmatiNya...</span> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <em><strong><span style="font-size:85%;">"Adapun nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau sebut-sebutkan (dan zahirkan) sebagai bersyukur kepadaNya".</span></strong></em><br /><br /><span style="font-size:85%;">- Ad-Dhuha,11 -</span> </div> <span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><br /></span> <br /> <img style="width: 321px; height: 375px; color: rgb(255, 255, 255);" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/magnethati.jpg" border="0" />aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-90273415181920072662010-06-06T22:22:00.000-07:002010-06-06T22:24:30.543-07:00Betul Ke Kita Beriman?<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: 10px; "><span><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Pelbagai masalah yang menimpa umat Islam seluruh hari ini. Tidak kiralah dari segi apa pun sama ada sosial, politik, ekonomi dan segala macam sudut. Kita sebagai umat Islam lebih cenderung menyalahkan pihak lain di atas kelemahan kita sendiri. Bukan semua yang bersifat begini tetapi ada dalam kalangan umat Islam itu sendiri.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Saya cuba berkongsi pendapat saya bersama para pembaca artikel ini. Jika ada salah dan silap boleh ditegur dengan cara yang berhemah seperti mana yang diamalkan oleh junjungan besar kita Rasulullah S.A.W. Ini adalah sekadar pendapat peribadi saya, ianya adalah hasil daripada pengalaman hidup saya yang tidak seberapa ini.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kita sambung kembali isu yang dibincangkan sebentar tadi. Sebagai contoh dan ini tiada kaitan dengan sesiapa, ramai umat Islam dewasa ini cukup prihatin dalam isu Palestin. Banyak juga pihak sama ada yang beragama Islam atau pun tidak yang telah membantu dari segi bantuan kewangan, pakaian, tenaga dan pelbagai lagi perkara yang dirasakan perlu untuk membantu rakyat Palestin yang menderita.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tidak kurang juga yang sering berdoa supaya rakyat Palestin diselamatkan dan pihak yang menindas ke atasnya dihancurkan daripada muka bumi ini dan kalau tidak silap saya, doa-doa ini juga sering berkumandang di tempat yang makbul doa seperti di Tanah Suci Makkah dan juga Madinah.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></strong><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><strong><span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Persoalannya,</span></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span><span><span><span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Adakah Yang Maha Mendengar tidak mendengar doa kita?</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br />Adakah Yang Maha Mengetahui tidak mengetahui hambaNYA sedang menderita?<br /><br />Adakah Yang Maha Mengasihani tidak mengasihani hambaNYa?<br /><br />Adakah Yang Maha Melihat tidak melihat kesengsaraan hambaNYA?<br /><br />Adakah Yang Maha Berkuasa tidak berkuasa ke atas kekuasaanNYA?<br /><br />Adakah Yang Maha Pencipta tidak dapat mengawal ciptaanNYA?</span></span></span></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></strong></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><p><strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tidak sesekali tidak kerana Allah itu Maha Sempurna tiada tolok bandingnya.</span></strong></p><p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Wahai orang yang Islam, kita cuba lihat kembali dalam diri kita. Sememangnya nama kita Muhammad, nama kita Ahmad, nama kita Abu Bakar, nama kita Umar, nama kita Uthman, nama kita ‘Ali, nama kita Khadijah, nama kita ‘Aisyah, nama kita Fatimah tetapi adakah kita benar-benar beriman?</span></p><p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></p><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/rosniza/iman3.jpg" border="0" width="500" height="375" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></span></div><p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></p><p><span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Apa itu iman?</span></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Iman itu yakin.</span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span></p><p><span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Bagaimanakah perasaan yakin itu?</span></span></span></p><p><span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Seseorang yang yakin kawannya seorang yang amanah akan menceritakan rahsianya tanpa sedikit syak pun bahawa kawannya itu akan menceritakan rahsia tersebut kepada pihak lain.</span></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Inilah yakin. Tiada syak. Tiada keraguan.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Di mulut yakin yang Allah itu Maha Melihat, tetapi masih melakukan dosa bersunyi diri.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Di mulut yakin bahawa Allah itu Maha Mendengar tetapi mulut masih seronok memperkatakan kelemahan dan aib orang lain.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Di mulut yakin bahawa Allah itu Maha Berkuasa tetapi masih merasakan diri sendiri yang berkuasa dengan meninggalkan solat. Bagi yang tidak meninggalkan solat, cuba ingat balik solat fardhu yang kita lakukan tadi, sempurnakah? Adakah menepati ciri-ciri solat yang khusyuk?</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Puasa, bagi yang berpuasa, sempurnakah puasa kita secara batinnya? Pada zahirnya kita berpuasa,tapi batinnya?</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Zakat dan haji, ini yang fardhu kalau ini pun tak buat, tak payah cerita la yang sunat.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Banyak lagi kalau ingin disenaraikan akan kelemahan</span><span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">sebagai KITA UMAT ISLAM. Lihat sahaja Rukun Islam kita yang lima.<br /></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sejauh mana tahap keyakinan terhadap Allah S.W.T?<br /></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sejauh manakah keimanan kita terhadap Allah S.W.T?<br /></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hal ini berlaku kepada umat Islam seluruh dunia. Umat akhir zaman. </span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Nak buat macam mana</span></em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">. Itukah jawapan kita?</span></span></p><p><span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kita ibarat buih-buih di lautan. Banyak tetapi tidak bertahan lama. Orang yang lemah imannya akan terus mengikut arus. Orang yang sederhana imannya dapat menahan arus. Orang yang kuat imannya dapat melawan arus. Kita bagaimana?</span></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Mungkin secara ikrar dan perbuatan menunjukkan kita beriman. Perkataan yang dituturkan oleh kita menampakkan seolah-olah kita orang yang beriman. Perbuatan kita melakukan solat, puasa, zakat,tulisan-tulisan kita di buku-buku atau blog-blog menunjukkan kita orang yang beriman walaupun kita tidak menyatakannya. Tapi di manakah hati kita?<br /></span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Bukankah iman itu dicetuskan oleh hati, diikrarkan dengan lidah dan dibuktikan dengan perbuatan? Ketiga-tiganya mesti disekalikan. Hati, lidah dan perbuatan.</span></span></p><p><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hati kita belum yakin dengan ucapan keimanan yang kita ucapkan. Hati kita belum yakin dengan perbuatan keimanan yang kita lakukan.</span></span></p><p><span><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">BETUL KE KITA BERIMAN?</span></span></span></p><p><em><span style="font-family: verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif; font-size: small; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Penulis bukanlah seorang sangat kuat agamanya. Cuma ingin kongsikan pendapat yang kerdil ini. Harap dapat doakan untuk kesejahteraan iman saya dan umat Islam seluruh dunia.</span></span></em></p><p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></p><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/rosniza/pohonislam.jpg" border="0" width="500" height="337" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></span></div><p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></p><p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></p><div><br /></div></span></span></div></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-25004642701363645332010-05-18T22:49:00.000-07:002010-05-18T22:53:07.663-07:00MAD'U CARI DA'IE ATAU SEBALIKNYA<span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:verdana, arial, 'ms sans serif', sans-serif;font-size:10px;"><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="color:#808000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;"><br /></span></span><br /><div style="text-align: left;"><img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/masyitah/3423762544_c995ae1e07.jpg" border="0" width="340" height="500" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; " /></div></div><span style="font-size:85%;"><br /></span><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Saya terpanggil untuk mencoret sesuatu yang saya rasa ada rasionalnya jika dikongsikan dengan sahabat bagi sama-sama kita lihat konteks situasi sekarang ini. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Setelah secara zahirnya kita ditiupkan roh oleh Allah utk hidup dimuka bumi ini. Kita sebagai manusia mempunyai suatu sifat yang kuat dalam diri kita iaitu sifat ingin tahu. Sifat ingin tahu inilah juga boleh dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Pada umur awalnya kita disuap dengan pelbagai ilmu pengetahuan melalui pengalaman dan juga suapan dari masyarakat disekeliling kita.Sebabnya, banyak sekali sisi-sisi kehidupan yang menjadi pertanyaan dalam diri kita. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Namun disini bukanlah ingin membicarakan mengenai ilmu, tetapi apa yang saya ingin ketengahkan ialah konteks isu semasa yang saya perhatikan dari kaca mata sendiri. Untuk lebih jelas, saya sebenarnya ingin membicarakan mengenai suatu situasi dimana guru ( duat ) mencari pelajar ( mad'u ) atau sepatutnya pelajar ( mad'u ) mencari guru ( duat ). Guru ( Duat ) Mencari Pelajar ( Mad'u ) Dalam konteks yang bagaimana duat perlu mencari mad'u nya? </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Persoalan ini ingin saya lontarkan kepada kepemimpinan masyarakat mahupun masyarakat yang saya kategorikan sebagai faham. Bagi saya sebagai masyarakat yang sedar, faham dan mempunyai ilmu atau juga seorang da'ie, mereka perlu sedar bahawa dibahu mereka sebenarnya tertanggung satu beban. beban yang diamanahkan dan diberi kepercayaan kepada mereka untuk melaksanakan tugas untuk menyeru manusia kepada Allah (ad-da’wah ila Allah) adalah kewajipan setiap muslim dan muslimat di setiap masa. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Terutamanya di zaman kita ini, ia lebih wajib kerana umat Islam pada hari ini terdedah kepada serangan jahat musuh-musuh Allah yang bertujuan mencabut teras dakwah Islam dari jiwa umat Islam. Menyeru manusia kepada Allah adalah satu kemuliaan yang besar kepada pendukung dakwah. Firman Allah yang bermaksud: </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span><strong style="background-color: rgb(255, 255, 255); "><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FF9900;">“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang soleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.”</span></em></strong></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FF9900;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">(Fushilat: 33) </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Menyeru manusia kepada Allah menghasilkan pahala dan ganjaran yang besar dan tidak ternilai sebagaimana pengakuan Rasulullah s.a.w yang bermaksud: </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span><span style="font-size:85%;"><strong><span><em><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">“Jika Allah memberi hidayah kepada seorang lelaki lantaran anda, itu lebih baik bagimu daripada setiap apa yang disinari matahari.”</span></em></span></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> (Riwayat at-Tabrani) </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Menyeru manusia kepada Allah s.w.t dan kepada jalan yang benar, adalah sebaik-baik urusan dan amat perlu diketengahkan, terutama di zaman ini yang berkecamuk dengan pelbagai kefahaman dan ideology, trend semasa yang memperbodoh, menyesat dan menyelewengkan. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Menyeru manusia kepada Allah adalah salah satu peringkat (marhalah) yang penting dalam amal Islami yang dilakukan secara bersungguh-sungguh. Ia merupakan marhalah ta’arif (memperkenalkan), yang mendahului marhalah takwin (pembentukan). </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /><span style="font-size:85%;"></span></span></div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span></div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Melalui pemerhatian saya terhadap masyarakat kita, kita akan mendapati bahawa kelemahan iman atau kelumpuhan iman di jiwa, adalah kerana tidak memahami hakikat Islam dengan sebenarnya dan serangan pemikiran adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat berada dalam suasana yang ada pada hari ini. Ia juga merupakan faktor utama yang membolehkan musuh-musuh Allah menjadikan sebahagian kaum muslim sebagai kuda tunggangan mereka untuk memerangi Islam; secara mereka sedari ataupun tidak. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Janganlah diharapkan kesedaran, tindakan, amal atau hasil yang baik untuk Islam daripada mereka ini, melainkan setelah iman dibangkitkan dari dalam jiwa mereka terlebih dahulu. Dengan itu iman akan mendorong mereka kepada mengenal Allah dan memahami Islam, beramal dan berjuang untuk Islam serta mempertingkatkan diri kepada martabat para ‘amilin yang soleh. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Mungkin apa yang saya perkatakan diatas merupakan suatu konteks yang besar iaitu masyarakat, baik, kita perkecilkan kepada suasana kampus. Sebagai da'ie, perkara yang sama juga kita perlu lakukan bagi menarik lebih ramai mad'u untuk diberi kefahaman. Saya bercakap berdasarkan pemerhatian bahawa perlu ada tindakan dari dai'e tuk mencari mad'u kerana kebanyakkan mad'u yang baru ini sebenarnya sedang mencari identiti mereka yang sebenar. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Masa yang paling ideal untuk para da'ie bertindak ialah ketika semester pertama lagi. Ini merupakan masa yang paling sesuai bagi memandu mad'u yang baru memahami perjuangan seorang mahasiswa dikampus, bukan hanya sebagai pelajar, menduduki peperiksaan atau ujian, akan tetapi juga sebagai mahasiswa yang bersama dalam perjuangan Islam. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Pelajar ( Mad'u ) Mencari Guru ( Da'ie ). Namun begitu, mad'u sebenarnya tidak terlepas begitu sahaja. Sebelum itu, setuju atau tidak jika sayaa katakan bahawa da'ie juga mad'u dan mad'u juga da'ie? Saya katakan demikian berdasarkan hadis dari nabi dimana :</span><strong><em><span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">"Sampaikanlah dariku walau satu ayat"</span></span></em></strong><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Maknanya disini, mad'u yang menerima suatu ilmu agama juga perlu menyampaikan apa yang dia pelajari. Maka disini mad'u tadi juga orang yang menyeru ataupun da'ie. Jadi setelah apa yang si mad'u itu peroleh, seharusnya dia perlu mencari kebenarannya. Melalui siapa? Tentulah melalui seoarang da'ie. Mad'u yang cintakan ilmu dan faham apa yang disampaikan dai'e ditambah pula dengan rahmat Allah, insyaAllah akan terus mencari, memperbaiki dan mengubah hidupnya supaya diredhai Allah. </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><span style="font-size:85%;"></span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kesimpulan Jadi disini jelas bahawa kedua-dua situasi ini perlu ada dalam suasana atau waqi' sebagai seorang dai'e mahupun mad'u, mad'u perlu mencari seorang dai'e dan dai'e juga perlu mencari mad'u. Ini kerana, kedua-duanya saling memerlukan bagi menghasilkan sebuah masyarakat yang faham, beramal dan berjuang untuk Islam keseluruhannya. Wallahu a'lam.</span></span></div><div><span style="font-size:85%;"><br /></span></div></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-43128860121892583822010-05-01T05:40:00.000-07:002010-05-01T05:43:05.078-07:00Mata oh Mata, Kenapa Engkau Liar?<div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Babak 1</span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Sop</strong>: Kau tahu tak, Zetty tu dulu free hair.. Tiba-tiba je datang kesedaran nak pakai tudung.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Meon</strong>: Ye ke??!! macam tak percaya je..</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Sop</strong>: Ha ah.. ok gak la.. dalam majalah sekolah ada lagi gambar dia.. kau nak tengok?</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Babak 2</span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada suatu hari Sop dan Meon sedang berjalan-jalan di kotaraya London. Tiba-tiba mereka terlihat kelibat seorang wanita bertudung labuh ala-ala KCB. </span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Sop</strong>: eh, ada gadis mcam dalam KCB la...</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Meon</strong>: Mana? Mana? Mana?</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Sop</strong>: tuuu...tengah jalan ramai2 depan Madame Tusod..</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Meon</strong>: ooooooo..... macam kenal, yang pakai tudung kaler merah jambu tu ke?</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Babak 3</span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sop dan Meon menyambung kembara cuti Easter mereka di bandaraya Dublin. Cuaca semakin panas.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Sop</strong>: astaghfirullahal azim, singkatnya skirt minah saleh tu...tak solehah langsung...! !</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Meon</strong>: eh ye ke? yang mana satu? Yang skirt oren tu ke?</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Sop</strong>: tak, yang kaler biru , blouse biru muda tu..</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong>Meon</strong>: Ha ah la..betul lah cakap kau...</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada apa dengan mata?</span></u></strong> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk jadi hebat, kita perlu menutup dan menundukkan pandangan. Ini bukanlah bermaksud semuanya kena pejamkan mata 24 jam (penat juga tu), atau membina dinding dan tembok batu sepanjang masa atau semasa kuliah-kuliah agama sahaja, tetapi menjaga dan memelihara kedua mata kita daripada MENJADI LIAR.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apabila datangnya peluang terbentang di hadapan kita, samada semasa sedang berseorangan, atau sedang berdua bersama rakan karib, atau bersama masyarakat umum, kita mestilah bertindak SEGERA dan PINTAR untuk tidak mengamati kecantikan wanita yang terbentang dan segeralah mengalihkan pandangan daripadanya sambil bersyukur dan beristighfar.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><em><strong>''Alhamdulillah, Allah jaga mata dan hati aku. Ya Allah, ampunlah dosa aku, moga Allah beri yang lebih baik''</strong></em></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Allah berfirman;</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><strong><br /></strong></span> </div> <div style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><em><strong>"</strong></em></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><em><strong>Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar." - [67:12]</strong></em></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana,arial,'ms sans serif',sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><em><strong> </strong></em></span></span></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalau dahulu dia tidak bertudung, atau kurang menutup aurat, perlukah kita menatap gamabr gambar 'lama' itu lagi? Fear Allah brothers... malulah sebab mereka itu sudah diberikan hidayahnya.. Kita bila lagi?</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalau ternampak kelibat wanita yang berjilbab dan menutup aurat samada di majlis ilmu atau di jalanan, malulah dan pandanglah tempat lain. Itu bukan HAQ mu.. Allah boleh ganti dengan yang lebih baik.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalau diberikan peluang melihat aurat wanita, takut dan malulah, kerana itu akan merendahkan darjat matamu dan merosakkan amal, sekaligus hati menjadi lali dan tidak tenteram.</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">End of part one for Brothers.. please try this at home</span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/rushdina/hijab2.jpg" width="320" border="0" height="255" /></span> </div> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span> </div> <div style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><strong>SISTERS, WE NEED COMPLEMENTARY ACTIONS</strong></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">.</span> </div>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-629840974459417742010-04-25T01:35:00.000-07:002010-04-25T01:38:11.812-07:00Dia sudah bertunang..<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; line-height: 19px; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hari-hari berlalu yang dilewati seakan sudah bertahun lamanya, namun yang perlu diakui ialah ianya baru beberapa minggu lalu. Iya, hanya beberapa minggu lalu. Berita itu aku sambut dengan hati yang diusahakan untuk berlapang dada. Benar, aku berusaha berlapang dada. Terkadang, terasa nusrah Ilahi begitu hampir saat kita benar-benar berada di tepi tebing, tunggu saat untuk menjunam jatuh ke dalam gaung. Maha Suci Allah yang mengangkat aku, meletakkan aku kembali di jalan tarbiyyah dan terus memimpin untukku melangkah dengan tabah.<br /></span><div id="ygrp-mlmsg" style="font-size: 13px; font-family: Arial, helvetica, clean, sans-serif; line-height: 1.22em; "><div id="ygrp-msg" style="line-height: 1.22em; "><div id="ygrp-text" style="line-height: 1.22em; font-family: Georgia; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; line-height: 1.22em; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br />Aku hanya seorang Insyirah. Tiada kelebihan yang teristimewa, tidak juga punya apa-apa yang begitu menonjol. Jalan ku juga dua kaki, lihat ku juga menggunakan mata, sama seperti manusia lain yang menumpang di bumi Allah ini. Aku tidak buta, tidak juga tuli mahupun bisu. Aku bisa melihat dengan sepasang mata pinjaman Allah, aku bisa mendengar dengan sepasang telinga pinjaman Allah juga aku bisa bercakap dengan lidahku yang lembut tidak bertulang. Sama seperti manusia lain.<br /><br />Aku bukan seperti bondanya Syeikh Qadir al-Jailani, aku juga tidak sehebat srikandi Sayyidah Khadijah dalam berbakti, aku bukan sebaik Sayyidah Fatimah yang setia menjadi pengiring ayahanda dalam setiap langkah perjuangan memartabatkan Islam. Aku hanya seorang Insyirah yang sedang mengembara di bumi Tuhan, jalanku kelak juga sama... Negeri Barzakh, insya Allah. Destinasi aku juga sama seperti kalian, Negeri Abadi. Tiada keraguan dalam perkara ini.<br /><br />Sejak dari hari istimewa tersebut, ramai sahabiah yang memuji wajahku berseri dan mereka yakin benar aku sudah dikhitbah apabila melihat kedua tangan ku memakai cincin di jari manis. Aku hanya tersenyum, tidak mengiyakan dan tidak pula menidakkan. Diam ku bukan membuka pintu-pintu soalan yang maha banyak, tetapi diam ku kerana aku belum mampu memperkenalkan insan itu. Sehingga kini, aku tetap setia dalam penantian.<br /><br />Ibu bertanyakan soalan yang sewajarnya aku jawab dengan penuh tatasusila.<br /><br />"Hari menikah nanti nak pakai baju warna apa?"<br /><br />Aku menjawab tenang.. "Warna putih, bersih..."<br /><br />"Alhamdulillah, ibu akan usahakan dalam tempoh terdekat."<br /><br />"Ibu, 4 meter sudah cukup untuk sepasang jubah. Jangan berlebihan."<br /><br />Ibu angguk perlahan.<br /><br />Beberapa hari ini, aku menyelak satu per satu... helaian demi helaian naskhah yang begitu menyentuh nubari aku sebagai hamba Allah. Malam Pertama... Sukar sekali aku ungkapkan perasaan yang bersarang, mahu saja aku menangis semahunya tetapi sudah aku ikrarkan, biarlah Allah juga yang menetapkan tarikhnya kerana aku akan sabar menanti hari bahagia tersebut. Mudah-mudahan aku terus melangkah tanpa menoleh ke belakang lagi. Mudah-mudahan ya Allah.<br /><br />Sejak hari pertunangan itu, aku semakin banyak mengulang al-Quran. Aku mahu sebelum tibanya hari yang aku nantikan itu, aku sudah khatam al-Quran, setidak-tidaknya nanti hatiku akan tenang dengan kalamullah yang sudah meresap ke dalam darah yang mengalir dalam tubuh. Mudah-mudahan aku tenang... As-Syifa' aku adalah al-Quran, yang setia menemani dalam resah aku menanti. Benar, aku sedang memujuk gelora hati. Mahu pecah jantung menanti detik pernikahan tersebut, begini rasanya orang-orang yang mendahului.<br /><br />"Kak Insyirah, siapa tunang akak? Mesti hebat orangnya. Kacak tak?"<br /><br />Aku tersenyum, mengulum sendiri setiap rasa yang singgah. Maaf, aku masih mahu merahsiakan tentang perkara itu. Cukup mereka membuat penilaian sendiri bahawa aku sudah bertunang, kebenarannya itu antara aku dan keluarga.<br /><br />"Insya Allah, 'dia' tiada rupa tetapi sangat mendekatkan akak dengan Allah. Itu yang paling utama."<br /><br />Berita itu juga buat beberapa orang menjauhkan diri dariku. Kata mereka, aku senyapkan sesuatu yang perlu diraikan. Aku tersenyum lagi.<br /><br />"Jangan lupa jemput ana di hari menikahnya, jangan lupa!"<br /><br />Aku hanya tersenyum entah sekian kalinya. Apa yang mampu aku zahirkan ialah senyuman dan terus tersenyum. Mereka mengandai aku sedang berbahagia apabila sudah dikhitbahkan dengan 'dia' yang mendekatkan aku dengan Allah. Sahabiah juga merasa kehilangan ku apabila setiap waktu terluang aku habiskan masa dengan as-Syifa' ku al-Quran, tidak lain kerana aku mahu kalamullah meresap dalam darahku, agar ketenangan akan menyelinap dalam setiap derap nafas ku menanti hari itu.<br /><br />"Bila enti menikah?"<br /><br />Aku tiada jawapan khusus.<br /><br />"Insya Allah, tiba waktunya nanti enti akan tahu..." Aku masih menyimpan tarikh keramat itu, bukan aku sengaja tetapi memang benar aku sendiri tidak tahu bila tarikhnya.<br /><br />"Jemput ana tau!" Khalilah tersenyum megah.<br /><br />"Kalau enti tak datang pun ana tak berkecil hati, doakan ana banyak-banyak! " Itu saja pesanku. Aku juga tidak tahu di mana mahu melangsungkan pernikahan ku, aduh semuanya menjadi tanda tanya sendiri. Diam dan terus berdiam membuatkan ramai insan berkecil hati.<br /><br />"Insya Allah, kalian PASTI akan tahu bila sampai waktunya nanti..."<br /><br />Rahsia ku adalah rahsia Allah, kerana itu aku tidak mampu memberikan tarikhnya. Cuma, hanya termampu aku menyiapkan diri sebaiknya. Untung aku dilamar dan dikhitbah dahulu tanpa menikah secara terkejut seperti orang lain. Semuanya aku sedaya upaya siapkan, baju menikahnya, dan aku katakan sekali lagi kepada ibu...<br /><br />"Usah berlebihan ya..."<br /><br />Ibu angguk perlahan dan terus berlalu, hilang dari pandangan mata.<br /><br />"Insyirah, jom makan!"<br /><br />Aku tersenyum lagi... Akhir-akhir ini aku begitu pemurah dengan senyuman.<br /><br />"Tafaddal, ana puasa."<br /><br />Sahabiah juga semakin galak mengusik.<br /><br />"Wah, Insyirah diet ya. Maklumlah hari bahagia dah dekat... Tarikhnya tak tetap lagi ke?"<br /><br />"Bukan diet, mahu mengosongkan perut. Maaf, tarikhnya belum ditetapkan lagi."<br /><br />Sehingga kini, aku tidak tahu bila tarikhnya yang pasti. Maafkan aku sahabat, bersabarlah menanti hari tersebut. Aku juga menanti dengan penuh debaran, moga aku bersedia untuk hari pernikahan tersebut dan terus mengecap bahagia sepanjang alam berumahtangga kelak. Doakan aku, itu sahaja.<br /><br /></span><span style="line-height: 1.22em; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">............ ......... .....</span></span></p><div style="line-height: 1.22em; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><span class="word_break" style="line-height: 1.22em; "></span>............ .<br /><br />"innalillahi wainna ilaihi rajiun..."<br /><br />"Tenangnya.. . Subhanallah. Allahuakbar. "<br /><br />"Ya Allah, tenangnya... "<br /><br />"Moga Allah memberkatinya. ..."<br /><br />Allah, itu suara sahabat-sahabat ku, teman-teman seperjuangan aku pada ibu.<br /><br />Akhirnya, aku selamat dinikahkan setelah sabar dalam penantian. Sahabiah ramai yang datang di majlis walimah walaupun aku tidak menjemput sendiri.<br /><br />Akhirnya, mereka ketahui sosok 'dia' yang mendekatkan aku kepada Allah.<br />Akhirnya, mereka kenali sosok 'dia' yang aku rahsiakan dari pengetahuan umum.<br />Akhirnya, mereka sama-sama mengambil 'ibrah dari sosok 'dia' yang mengkhitbah ku.<br /><br />Dalam sedar tidak sedar...<br /><br />Hampir setiap malam sebelum menjelang hari pernikahan ku... Sentiasa ada suara sayu yang menangis sendu di hening malam, dalam sujud, dalam rafa'nya pada Rabbi, dalam sembahnya pada Ilahi. Sayup-sayup hatinya merintih. Air matanya mengalir deras, hanya Tuhan yang tahu.<br /><br />"Ya Allah, telah Engkau tunangkan aku tidak lain dengan 'dia' yang mendekatkan dengan Engkau. Yang menyedarkan aku untuk selalu berpuasa, yang menyedarkan aku tentang dunia sementara, yang menyedarkan aku tentang alam akhirat. Engkau satukan kami dalam majlis yang Engkau redhai, aku hamba Mu yang tak punya apa-apa selain Engkau sebagai sandaran harapan. Engkau maha mengetahui apa yang tidak aku ketahui..."<br /><br />Akhirnya, Khalilah bertanya kepada ibu beberapa minggu kemudian...<br /><br />"Insyirah bertunang dengan siapa, mak cik?"<br /><br />Ibu tenang menjawab... "Dengan kematian wahai anakku. Kanser tulang yang mulanya hanya pada tulang belakang sudah merebak dengan cepat pada tangan, kaki juga otaknya. Kata doktor, Insyirah hanya punya beberapa minggu sahaja sebelum kansernya membunuh."<br /><br />"Allahuakbar. .." Terduduk Khalilah mendengar, air matanya tak mampu ditahan.<br /><br />"Buku yang sering dibacanya itu, malam pertama..."<br /><br />Ibu angguk, tersenyum lembut... "Ini nak, bukunya." Senaskah buku bertukar tangan, karangan Dr 'Aidh Abdullah al-Qarni tertera tajuk 'Malam Pertama di Alam Kubur'.<br /><br />"Ya Allah, patut la Insyirah selalu menangis... Khalilah tak tahu mak cik."<br /><br />"Dan sejak dari hari 'khitbah' tersebut, selalu Insyirah mahu berpuasa. Katanya mahu mengosongkan perut, mudah untuk dimandikan.. ."<br /><br />Khalilah masih kaku. Tiada suara yang terlontar. Matanya basah menatap kalam dari diari Insyirah yang diberikan oleh ibu.<br /><br />"Satu cincin ini aku pakai sebagai tanda aku di risik oleh MAUT. Dan satu cincin ini aku pakai sebagai tanda aku sudah bertunang dengan MAUT. Dan aku akan sabar menanti tarikhnya dengan mendekatkan diri ku kepada ALLAH. Aku tahu ibu akan tenang menghadapinya, kerana ibuku bernama Ummu Sulaim, baginya anak adalah pinjaman dari ALLAH yang perlu dipulangkan apabila ALLAH meminta. Dan ibu mengambil 'ibrah bukan dari namanya (Ummu Sulaim) malah akhlaqnya sekali. Ummu Sulaim, seteguh dan setabah hati seorang ibu."<br /><br />* Kisah ini bukan kisah ana (Insyirah), ianya kisah KITA (semua yang sedang membaca/tak) *<br /><br />Mulai hari ini, jangan bersoal tika melihat ana memakai cincin. Kerana, ana sudah bertunang! Bertunang dengan kematian, tidak tahu bila ana akan dinikahkan dan tidak tahu bagaimana rezeki di malam pertama. Tetapi, sekurang-kurangnya apabila sudah dirisik dan bertunang, kita sama-sama akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya walaupun bukan yang terbaik untuk hari pernikahan dengan KEMATIAN. Wallahua'lam.<br /><br />Cukuplah kematian itu mengingatkan kita... Cukuplah kita sedar kita akan berpisah dengan segala nikmat dunia. Cukuplah kita sedar bahawa ada hari yang lebih kekal, oleh itu sentiasalah berwaspada. Bimbang menikah tergesa-gesa, tahu-tahu sudah disanding dan diarak seluruh kampung walau hanya dengan sehelai kain putih tak berharga.<br /><br />Setidak-tidaknya, Insyirah (watak di atas) sudah 'membeli' baju pernikahannya. .. Arh... Untungnya Insyirah. (Cemburu! Cemburu! Cemburu!)<br /><br />~ Kullu nafsin za'iqatul maut ~</span><br /></div></div></div></div></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-23171805046675846282010-04-24T16:39:00.000-07:002010-04-24T16:40:34.661-07:00Perasaan Marah Dan Jantung Kita<strong style="color: rgb(255, 255, 255);"></strong><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" >APAKAH reaksi anda jika pemandu di depan mengambil masa lama untuk menggerakkan kenderaan apabila lampu isyarat bertukar ke hijau?</span><p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Apa pula perasaan anda apabila selepas lama beratur, tiba-tiba seseorang memintas barisan dan berdiri betul-betul di depan anda? Adakah anda menjadi marah atau boleh mengawal perasaan?</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <div style="text-align: center; color: rgb(255, 255, 255);"> <img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/muka_marah.jpg" border="0" width="278" height="300" /> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Kemarahan ialah <strong><em>satu ekspresi perasaan yang ekstrem mengenai sesuatu yang anda tidak suka.</em></strong> Mempunyai perasaan marah bukan perkara buruk kerana ia menunjukkan kita manusia normal.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Malah, ada pakar berpendapat kemarahan pada peringkat rendah atau sederhana tidak menjadi masalah kerana dalam keadaan tertentu ia boleh memberi kesan positif kepada kita.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Contohnya apabila kita dapat memberitahu seseorang bahawa kita marah kepadanya secara tidak langsung boleh menenangkan fikiran kita.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Bagaimanapun, perasaan sangat marah boleh memberi kesan negatif terhadap kesihatan seseorang. Baik pada lelaki atau wanita, kemarahan boleh meninggalkan kesan yang jauh lebih mendalam berbanding kesan terhadap hubungan sesama insan.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Kemarahan sebenarnya boleh membawa kepada penyakit kardiovaskular, iaitu pembunuh nombor satu di Malaysia dan seluruh dunia.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Kemarahan ada kaitan rapat dengan penyakit jantung koronari. Menurut satu kajian yang diterbitkan baru-baru ini di dalam Jurnal Kolej Kardiologi Amerika, kemarahan meningkatkan kebarangkalian mendapat sindrom koronari akut seperti serangan jantung sebanyak 19 peratus jika seseorang itu tidak pernah ada penyakit jantung, dan sebanyak 24 peratus jika pernah mengalami penyakit jantung.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Kemarahan itu sendiri bukan faktor tunggal kepada risiko sakit jantung. Ada pakar berpendapat, perasaan negatif yang lahir akibat kemarahan itu juga memberi sumbangan yang menyebabkan seseorang berasa resah dan tertekan.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Dua perasaan ini biasanya datang bersama kemarahan yang mungkin berlanjutan kepada emosi negatif lain.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><span style="font-size:85%;">Bagaimanakah kemarahan boleh menyebabkan penyakit jantung koronari?</span></strong> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Saintis mengatakan, kemarahan mungkin ada kesan langsung ke atas jantung dan salur darah (arteri). Emosi negatif seperti marah cepat meningkatkan tindak balas badan apabila menerima tekanan. Jika rangsangan sentiasa diberi, kesan ke atas jantung dan salur darah berlarutan.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Apabila dalam keadaan tertekan, badan menghasilkan hormon tekanan. Dalam keadaan biasa, hormon ini diperlukan untuk menolong kita dalam jangka masa pendek jika menghadapi krisis. Bagaimanapun, jika kita kerap marah, paras hormon tekanan ini meningkat.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Hormon tekanan yang berlebihan mempercepatkan proses aterosklerosis iaitu pengumpulan plak lemak pada dinding salur darah yang akhirnya membuatkan salur darah tersumbat; yang seterusnya boleh mengakibatkan penyakit jantung koronari dan serangan jantung.</span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);" align="center"> <img src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/jantung.jpg" border="0" width="292" height="316" /> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Selain kesan biologi, kesan ke atas gaya hidup juga penting. Mereka yang mudah marah mungkin tidak dapat menjaga diri dengan baik.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Mereka lebih berkemungkinan untuk merokok, mempunyai pemakanan tidak baik dan seimbang, jarang melakukan senaman dan meminum alkohol berlebihan.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Semua ini juga faktor yang boleh membuat seseorang itu lebih berisiko mendapat penyakit jantung koronari.</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <strong><span style="font-size:85%;">Cara mengatasi kemarahan</span></strong> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Ada banyak cara mudah untuk mengatasi kemarahan. Antaranya ialah dengan:</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">1) Menarik nafas panjang dan kira dari satu hingga 10</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">2) Membayangkan tempat aman untuk menenangkan minda</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">3) Beredar dari situasi atau persekitaran yang membuatkan anda marah (secara fizikal dan emosi)</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">4) Mendengar ayat-ayat Quran<br /></span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">5) Mengisi masa dengan hobi</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">6) Jangan meletakkan harapan dalam setiap situasi</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">7) Meditasi</span> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">8) Meningkatkan tahap spiritual melalui sembahyang, doa dan zikir</span> </p> <div style="color: rgb(255, 255, 255);"> <div align="center"> <span style="font-size:85%;"><span style="font-size:130%;">عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - : أَوْصِنيِ . قَالَ : « لاَ تَغْضَبْ » فَرَدَّدَ مِرَارًا , قَالَ : « لاَ تَغْضَبْ » رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ</span> .</span><br /></div> <span style="font-size:85%;"> </span> <div align="center"> <span style="font-size:85%;"><strong><em>Maksudnya : Daripada Abi Hurairah R.A, sesungguhnya seorang lelaki telah berkata kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam : Berilah pesanan padaku, lalu bersabda baginda,: " Janganlah kamu marah", maka diulangnya berkali-kali "Janganlah kamu marah". </em></strong></span><span style="font-size:85%;"><strong><em>Riwayat Albukhary.</em></strong></span><br /><span style="font-size:85%;"> </span> </div> </div> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> </p> <p style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="font-size:85%;">Paling penting, anda harus menerima hakikat bahawa kehidupan ini tidak selalunya adil atau sempurna, dan anda harus mengambil tindakan wajar di dalam setiap keadaan. Ingat, setiap kali anda melakukan tindakan positif, anda sebenarnya menjaga jantung anda. </span> </p> <span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:85%;" ><br /></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-70281202577904072592010-04-19T02:17:00.000-07:002010-04-19T02:28:43.968-07:00Siapa Yang Sedang Kau Maksiati<span style="font-size:85%;"><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dalam melayari sebuah kehidupan bernama insan dan juga hamba ini, kita sering melihat perkara mungkar dan amal ma'aruf. Maka disini akan kita lihat dengan jelas wujudnya dua golongan manusia. </span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 255);">Pertama golongan yang cintakan kebaikan, gemar melakukan kebajikan dan suka dalam menjalani kema'arufan. </span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 255);">Manakala golongan kedua ialah golongan yang cintakan kemungkaran, gemar melakukan keburukan dan suka dalam menjalani perkara maksiat serta dosa. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> Jelas golongan ini wujud disekeliling kita termasuk juga diri kita sendiri. Tambahan lagi, maksiat kini semakin berleluasa. Tetapi kita perlu ingat, Allah telah memberi peringatan kepada kita bahawa musibah atau kemaksiatan yang dilakukan, tidak hanya akan menimpa para pelakunya sahaja tetapi akan menyeluruh kepada masyarakat sekitarnya. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Allah berfirman: "Dan takutlah kalian terhadap fitnah ( musibah, petaka, bencana, siksa ) yang benar-benar tidak hanya menimpa orang-orang zalim di antara kalian secara khusus. Dan ketahuilah bahawasanya Allah Maha dahsyat siksa-Nya." (Surah Al-Anfal:25) </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Subhanallah, sesungguhnya sebuah peringatan yang Allah berikan bukanlah sebuah peringatan yang dahsyat. Janji Allah benar-benar pasti. Maka musibah akan menimpa, bala bencana pasti akan menimpa negeri kita, bila kemurkaan dilakukan, bila maksiat dibiarkan, bila dosa atau pahala diacuhkan, bila pelakunya di agungkan, bila perbuatannya didokong dan dikendalikan, sungguh musibah pasti akan menghampiri kita. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Daripada ayat Allah tadi, jelas menunjukkan kepada kita, musibah tidak hanya akan menimpa pelakunya sahaja bahkan keseluruhan masyarakat disekelilingnya. Lalu bagaimana diri kita, yang mengaku cintakan kebenaran, para pendokong kema'arufan, para penggemar kebajikan, para pelaku kebaikan. Adakah kita terlepas dari kemungkaran? Apakah amal baik kita sudah terbebas daripada dosa? </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Ayat Allah ini diperkukuhkan lagi dengan sebuah kisah, di mana Allah memerintah malaikat untuk menurunkan bala di sebuah negeri. Lalu malaikat pun turun ke bumi untuk menurunkan bala, tetapi malaikat ternampak seorang yang kuat ibadahnya kepada Allah di dalam negeri itu. Lalu malaikat naik semula bertemu dengan Allah dan menceritakan tentang perkara tadi. Maka Allah memerintahkan malaikat untuk menurun bala terlebih dahulu kepada orang alim tadi. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sungguh naif, bila kita mengaku diri kita sebagai seorang da'ie bila mana diri kita terjerumus dengan dosa dan maksiat, sungguh malu bila kita mengaku kita cintakan kemakrufan bila mana diri kita masih terlena dengan realiti dunia, sungguh zalim bila kita mengaku gemar melakukan kebajikan dalam diam kita melakukan keburukan. Atau bahkan kitalah yang sebenarnya menjadi kunci asbab turunnya musibah, dek kerana kita tahu, tapi kita melanggar dan melakukan maksiat. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Memang manusia tidak terlepas dari sifat pelupa dan salah, bukan mudah untuk bebas dari kemungkaran dan keburukan dek hawa nafsu yang menjadi musuh utama, kecuali mereka yang Allah lindungi dan kasihi, dipayungi rahmat kerana sentiasa hatinya menyebut dan mengingati Allah. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> Sungguh beruntung mereka yang sentiasa mengingati Allah dalam setiap amal perbuatannya. </span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> Nasihat seorang ulama ada mengatakan:</span><span style="color: rgb(255, 255, 255); font-weight: bold;"> Jangan engkau melihat akan kecilnya suatu kesalahan. Akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">. Wallahua'lam...</span><br /><br /></span> <div style="text-align: center;"> <img style="width: 368px; height: 375px;" src="http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/rosniza/magnethati.jpg" border="0" /> </div><br /><span style="font-size:85%;"><br /></span>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-61739499022162102422010-04-14T06:42:00.000-07:002010-04-14T06:44:33.128-07:00Mengapa Ibadah Sembahyang Tidak Membangunkan Insan<p style="MARGIN: 0in 0in 0pt" class="MsoNormal"><span style="FONT-FAMILY: sans-serif"><span style="color:#ffffff;">Tiada agenda yang lebih besar daripada agenda mengingati Allah</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Peringkat-peringkat sembahyang, nilaikan dimana tahap sembahyang kita. Dalam era membaiki diri ini, kita <?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" /><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">cuba</st1:place></st1:country-region> check sembahyang kita, nanti akan terjawab kenapa kita tidak dibantu, dan ini juga gambaran secara keseluruhannya, mengapa umat islam terbiar dan tiada pembela dan umat islam kini tidak lagi menjadi umat yang agung seperti dulu.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 1.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Kita boleh lihat hari ini sudah ramai umat islam yang tak sembahyang, bahkan ramai juga yang tak tahu nak sembahyang, mereka telah jatuh kafir. Imam Malik kata jatuh kafir kalau tak sembahyang tanpa sebab. Imam Syafie kata jatuh fasik kalau ia masih yakin sembahyang itu fardu.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 2.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Orang yang mengerjakan sembahyang secara zahir sahaja, bacaan pun masih tak betul, taklid buta, main ikut-ikut orang sahaja. Tidak mempelajari cara-cara untuk solat secara rasmi atau tidak. Ilmu tentang sembahyang tiada. Golongan ini tertolak bahkan berdosa besar dan hidup dalam keadaaan derhaka kepada Allah Taala.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 3.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Orang yang mengerjakan sembahyang, bahkan tahu ilmu mengenai sembahyang, tetapi tak boleh lawan nafsu terhadap tarikan dunia yang kuat. Jadi mereka ini sekejap sembahyang, sekejap tidak. Kalau ada masa dan mood baik ia sembahyang, kalau sibuk dan terkocoh kacah, ada program kenduri, pesta ria, berziarah, bermusafir, letih dan penat, maka ia tak sembahyang.Orang ini jatuh fasik.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 4.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Orang yang sembahyang, kalaupun ilmunya tepat, fasih bacaannya, tetapi tak khusyuk kalau diperiksa satu persatu bacaannya, lafaznya banyak yang dia tak faham, fikirannya tak terpusat atau tak tertumpu sepenuhnya pada sembahyang yang dilaksanakannya itu disebabkan tak faham apa yang dia baca. Cuma main hafal saja. Jadi fikirannya terus tertumpu pada dunia dan alam sekelilingnya. Fikirannya mengembara dalam sembahyang,orang ini lalai dalam sembahyang. Neraka wail bagi orang ini.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 5.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan yang mengerjakan sembahyang cukup <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:City> waktu, tepat ilmunya, faham setiap bacaan sembahyang, fatihahnya, doa iftitahnya, tahiyyatnya, tapi tak dihayati dalam sembahyang itu. Fikirannya masih melayang mengingatkan perkara dunia, dek kerana faham saja tetapi tidak dihayati. Golongan ini dikategorikan sebagai sembahyang awamul muslimin.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 6</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan ini baik sedikit dari golongan yang ke <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:City> tadi, tetapi main tarik tali didalam sembahyangnya, sekali sekala khusyuk, sekali sekala lalai pula. Bila teringat sesuatu didalam sembahyangnya, teruslah terbawa bawa, berkhayal dan seterusnya. Bila teringat Allah secara tiba tiba maka insaf dan sedarlah semula, <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">cuba</st1:place></st1:country-region> dibawa hatinya serta fikirannya untuk menghayati setiap kalimat dan bacaan didalam sembahyangnya. Begitulah sehingga selesai sembahyangnya. Ia merintih dan tak mahu jadi begitu, tapi terjadi jua. Golongan ini adalah golongan yang lemah jiwa. Nafsunya bertahap mulhamah (ertinya menyesal akan kelalaiannya dan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">cuba</st1:place></st1:country-region> baiki semula, tapi masih tak terdaya kerana tiada kekuatan jiwa). Golongan ini terserah kepada Allah.Yang sedar dan khusyuk itu mudah mudahan diterima oleh Allah, mana yang lalai itu moga moga Allah ampunkan dosanya, namun tiada pahala nilai sembahyang itu. Ertinya sembahyangnya tiada memberi kesan apa apa.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 7.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan yang mengerjakan sembahyangyang tepat ilmunya, faham secara langsung bacaan dan setiap lafaz didalam sembahyangnya. Hati dan fikirannya tidak terbawa-bawa dengan keadaan sekelilingnya sehingga pekerjaan atau apa pun yang dilakukan atau yang difikirkan diluar sembahyang itu tidak mempengaruhi sembahyangnya. Walaupun ia memiliki harta dunia, menjalankan kewajiban dan tugas keduniaan seperti perniagaan dan sebagainya namun tidak mempengaruhi sembahyangnya. Hatinya masih dapat memuja Allah didalam sembahyangnya. Golongan ini disebut orang-orang soleh / golongan abrar / ashabul yamin.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 8.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan ini seperti juga golongan tujuh tetapi ia mempunyai kelebihan sedikit iaitu bukan saja faham, dan tak mengingati dunia didalam sembahyangnya, malahan dia dapt menghayati setiap makna bacaan sembahyangnya itu, pada setiap kalimah bacaan fatihahnya, doa iftitahnya, tahiyyatnya, tasbihnya pada setiap sujudnya dan setiap gerak gerinya dirasai dan dihayati sepenuhnya. Tak teringat langsung dengan dunia walaupun sedikit . Tapi namun ia masih tersedar dengan alam sekelilingnya. Pemujaan terhadap Allah dapat dirasai pada gerak dalam sembahyangnya. Inilah golongan yang dinamakan golongan Mukkarrabin (Yang hampir dengan Allah )</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><b><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan 9.</span></b></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Golongan ini adalah golongan yang tertinggi dari seluruh golongan tadi. Iaitu bukan saja ibadah sembahyang itu dijiwai didalam sembahyang malahan ia dapat mempengaruhi di luar sembahyang. Kalau ia bermasalah langsung ia sembahyang, kerana ia yakin sembahyang punca penyelesai segala masalah. Ia telah fana dengan sembahyang. Sembahyang telah menjadi penyejuk hatinya. Ini dapat dibuktikan didalam sejarah, seperti sembahyang Saidina Ali ketika panah terpacak dibetisnya. Untuk mencabutnya, ia lakukan sembahyang dulu, maka didalam sembahyang itulah panah itu dicabut. Mereka telah mabuk dengan sembahyang. Makin banyak sembahyang makin lazat, sembahyanglah cara ia nak lepaskan kerinduan dengan tuhannya. Dalam sembahyanglah cara ia nak mengadu-ngadu dengan Tuhannya. Alam sekelilingnya langsuk ia tidak hiraukan. Apa yang nak jadi disekelilingnya langsung tak diambil peduli. Hatinya hanya pada Tuhannya. Golongan inilah yang disebut golongan Siddiqin. Golongan yang benar dan haq.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Setelah kita nilai keseluruhan 9 peringkat sembahyang itu tadi, maka dapatlah kita nilai sembahyang kita di tahap yang mana. Maka ibadah sembahyang yang boleh membangunkan jiwa, membangunkan iman, menjauhkan dari yang buruk boleh mengungkai mazmumah, menanamkan mahmudah, melahirkan disiplin hidup, melahirkan akhlak yang agung ialah golongan 7, 8 dan 9 sahaja. Sembahyangnya ada kualiti, manakala golongan yang lain jatuh pada kufur fasik dan zalim.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Jadi dimanakah tahap sembahyang kita ? Perbaikilah diri kita mulai dari sekarang. Jangan tangguh lagi. Pertama-tama soalan yang akan ditujukan kepada kita di akhirat nanti ialah solat / sembahyang kita. Marilah bersama membaiki solat kita agar segara dapat bantuan dari Allah, agar terhapuslah kezaliman, semoga tertegak kembali daulah Islam.Insya</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Allah...</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /> <br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Marilah kita berMUHASABAH</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Dimanakah solat kita?</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Adakah solat yang kita lakukan itu telah menunjukkan kesannya dalam gerakan kita/penglibatan kita/tanggungjawab kita sebagai seorang ahli jemaah?</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Moga kita bersama harapkan solat kita itu benar-benar menjadi tiang agama.</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Adakah segalanya yang kita lakukan kelmarin...hari ini dan esok hasil kesan solat kita?</span></span><span style="color:#ffffff;"><span style="font-family:Times New Roman;"><br /></span><span style="FONT-FAMILY: sans-serif">Oleh itu bersama-samalah kita saling mengingati antara satu sama lain...</span></span></p>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-486959613917894501.post-91783854378990045792010-04-03T19:56:00.000-07:002010-04-03T19:58:50.931-07:00Suatu inspirasi dari Arkanul Bai`ah<p class="MsoNormal" align="center" style="margin-bottom:12.0pt;text-align:center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span></span></p><div style="text-align: left;"><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Katakanlah,</span></span><span class="apple-converted-space"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span></div><p></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">“Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku</span></span></strong><span class="apple-converted-space"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span></b></span><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> <strong><span style="font-family:Verdana"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">– maha suci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.</span></span></strong></span></b><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><o:p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ikhwah wal Akhawat, Para Da`ie !!</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jalan dakwah panjang</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">terbentang jauh ke depan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Duri dan batu terjal selalu mengganjal</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">lurah dan bukit menghadang</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ujungnya bukan di usia ,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">bukan pula di dunia</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tetapi Cahaya Maha Cahaya ,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Syurga dan Redha Allah</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Cinta adalah sumbernya ,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">hati dan jiwa adalah rumahnya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Pergilah ke hati-hati manusia</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">ajaklah ke jalan Rabbmu</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Nikmati perjalanannya , berdiskusilah dengan bahasa bijaksana</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Dan jika seseorang mendapat hidayah keranamu</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ikhwah wal Akhawat,</span></span></strong><b><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span></b><st1:place st="on"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Para</span></span></strong></st1:place><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> Junudud Dakwah !!</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah FAHAM</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hendaknya engkau fanatik dan bangga dengannya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah IKHLAS</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Seperti Kata Abul Anbiya,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">“Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">semata bagi Rabb semesta” Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah AMAL</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">membangun kejayaan ummat bila dan di mana saja berada</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tingkatkan kerja secara tertib untuk mencapai nusrah dari Allah</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah JIHAD</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan.</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tinggikan kalimah Allah rendahkan kalimah syaitan durjana</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangku tangan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> <b><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </b></span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAAT</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">serta orang-orang bertaqwa yang tertata</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah TADHHIYAH,</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Sedangkan tiap titisan keringat berpahala lipat ganda</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah THABAT,</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Berjalan lempang jauh dari penyimpangan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAJARRUD</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya sampingan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah TSIQOH</span></span></strong><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Jika engkau cinta maka dakwah adalah UKHUWAH</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Salamatus Shodri merupakan syarat terendahnya,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Itsar bentuk tertingginya Dan Allah yang mengetahui</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">menghimpun hati-hati para da’ie dalam cinta-Nya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">berjumpa karena taat kepada-Nya</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah,</span></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><br /></span> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; "><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;">saling berjanji untuk menolong syariat-Nya</span><span class="apple-converted-space"><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p><span class="Apple-style-span" style="color:#FFFFFF;"> </span></o:p></p>aminshahhttp://www.blogger.com/profile/06798227698605019590noreply@blogger.com0